Grusa-Grusu
Grusa-grusu adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan sikap seseorang yang serba terburu-buru dan tidak berpikir panjang dalam menyikapi sesuatu. Mereka panikan, berpikiran pendek (tidak berpikiran panjang) saat memerlukan pengambilan keputusan. Akibatnya, orang yang demikian kerap kali mengambil keputusan yang tidak bijaksana. Dan akhirnya, ia harus menuai masalah dan merugikan di kemudian hari karena keputusan tersebut.
Esau adalah seorang tokoh di Alkitab yang tercatat kerap bertindak grasa-grusu. Hal pertama adalah saat dia menjual hak kesulungan demi roti dan masakan kacang merah karena ia sangat lapar. Kedua, saat ia mengambil seorang istri-perempuan yang tidak diperkenankan orangtuanya. Akibatnya, Esau menghadapi banyak masalah dengan orangtuanya; ia meremehkan dan mencampakkan arti pentingnya berkat Allah atas hak kesulungan. Dan, Bangsa Edom, keturunannya, juga terkena dampaknya.
Ada banyak sebab seorang bertindak grasa-grusu. Bisa karena dikuasai nafsu, panik, percaya diri yang berlebihan, dan sebagainya. Adalah penting bagi kita untuk tetap menjaga diri tidak bertindak grasa-grusu atau ceroboh dalam situasi-situasi tersebut. Caranya bisa dengan menahan diri untuk tidak segera mengambil keputusan. Kita bisa ambil waktu sebentar dan menyendiri dan menimbang kembali keputusan dan dampak yang mungkin akan ditimbulkan.
Sebaliknya, berusaha mencari pendapat orang lain terlebih dahulu, terutama orang yang bersikap kritis terhadap kehidupan kita-orang yang tidak segan menegur atau menasihati kita. Sebab masukan mereka sangat menolong kita untuk melihat aspek-aspek yang tidak terlihat oleh kita. Dengan cara pandang yang baru inilah, kita dapat mengambil keputusan untuk bertindak lebih bijaksana.
Mari sama-sama belajar untuk lebih tenang dalam menjalani hidup atau mengambil keputusan, dan tidak grusa-grusu lagi. Berdoalah kepada Tuhan dan minta petunjuknya. Ia akan menunjukkan jalan terbaik.