Indonesia Negara Pancasila Bukan Negara Agama
Indonesia Negara Pancasila Bukan Negara Agama–Masih heboh berita tentang penolakan Miss World di Indonesia diadakan pertemuan antara para tokoh ormas Islam dengan jajaran MNC Group yang dipimpin Hary Tanoe di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013) lalu. Ketika terjadi dialog, Misbahul Anam menegaskan bahwa Hary Tanoe yang beragama Kristen tersebut adalah seorang kafir. “Saya tegaskan Hary Tanoe adalah seorang kafir”. Seorang lainnya pun menimpali, “Sekarang saya tanya kepada anda, apakah anda Muslim atau kafir ?” tanyanya kepada Hary Tanoe.
Mendengar pertanyaan itu, Hary Tanoe mengatakan kalau Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. “Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila,” kata tokoh Partai Hanura tersebut.
Bagaimana kita mencermati apa yang terjadi di atas? Bagaimana pendapat teman-teman dengan kejadian yang terjadi di atas?
Arti Indonesia Negara Pancasila
Saya pribadi setuju dengan apa yang dikatakan oleh Hary Tanoe. Tidak peduli apa agamamu, Indonesia bukanlah negara agama, melainkan negara Pancasila. Lantas, apa maksudnya? Banyak orang yang berkata, kalau mengikuti Pancasila, mengikuti konstitusi kenegaraan, maka menjadi orang kafir, orang yang tidak percaya Tuhan. Ini adalah bukti ketidakpahaman terhadap dasar negara kita. Kebodohan dan tidak mengerti dasar negara Indonesia. Ketidaktahuan membedakan antara Tuhan dan agama.
Pancasila
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila 3: Persatuan Indonesia
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan
Sila 5 : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kalau teman-teman sudah menyimak Pancasila dan memperhatikan sila di dalamnya, kita tentu sudah tahu apa makna Negara Pancasila. Sila pertamanya berbunyi sebagai berikut: Ketuhanan yang Maha Esa. Apa artinya? Seluruh Bangsa Indonesia meyakini satu Tuhan. Hanya ada satu Tuhan yang esa, yang absolut. Tidak ada yang lain.
Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa. Hanya ada satu Tuhan yang esa. Apa implikasinya? Karena hanya Tuhan saja yang esa dan absolut, kita tidak boleh meng-absolut-kan yang lainnya, termasuk agama dan kepercayaan. Kita tidak boleh memutlakkan ajaran agama. Menganggap bahwa hanya agama saya yang benar, sedang yang lain tidak benar, yang lain sesat.
Pesan dari saya: Menghormati keyakinan agamawi kita itu bagus. Tapi jangan memper-Tuhan-kannya. Kita percaya agama kita itu baik. Tapi orang beragama lain jangan dikatakan kafir. Meyakini kebenaran agamawi kita itu baik. Tapi jangan mempersetankan yang lain. Sebab Pancasila mengatakan Ketuhanan yang Maha Esa, BUKAN keagamaan yang maha esa.
Sumber gambar: Riau Pos
Bahan Bacaan : Suara Islam, Butir Pengamalan Pancasila