Istirahat yang Sejati-2
Istirahat adalah sesuatu yang mutlak diperlukan bagi kesehatan pikiran dan badan. Banyak orang yang rela mengorbankan uang dan waktunya sejenak untuk beristirahat bersama dengan orang yang disayangi. Mereka pergi berlibur atau rekreasi bersama dengan keluarga tercinta. Ada juga yang rela pergi berjam-jam ke suatu tempat untuk mencari ketenangan dan suasana yang damai untuk beristirahat. Orang-orang seperti ini seringkali pergi ke pegunungan yang sejuk atau ke kampung halaman yang suasananya tenang. Ada juga orang yang pergi bermain golf, memancing, berolahraga dalam mengisi waktu istirahatnya.
Mengalami Istirahat yang Sejati
Tapi nyatanya, banyak orang yang tidak mengalami istirahat yang sesungguhnya. Mereka sudah mendapatkan libur yang cukup, tapi pikiran dan badan mereka belum juga kembali pulih dan sehat. Mereka malah seperti membenci saat untuk kembali bekerja, bahkan sampai ada yang mengatakan “I hate Monday“. Saya benci hari Senin, hari dimana kita kembali kepada aktifitas keseharian. Sebenarnya sudah ada waktu istirahat, namun banyak yang tidak bisa menggunakan waktu itu untuk “beristirahat yang sesungguhnya”.
Tuhan Yesus dalam firman-Nya kepada orang banyak mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28) Yesus mengajak semua orang yang lelah karena masalah dan pergumulan dalam hidup untuk datang menghadap pada-Nya. Yesus dengan kasih-Nya yang tulus tahu jelas apa yang kita perlukan. Yesus ada untuk memberikan kita semua kelegaan dalam hati ini.
Yesus bukanlah Bapa yang gampangan, yang serta merta menghapuskan segala masalah dan pergumulan. Masalah tetap ada, pergumulan juga masih berat menimpa hidup, tapi ada satu yang berubah. Ya, yang berubah itu adalah hati kita. Hati kita dipenuhi dengan sukacita dan kelegaan untuk menghadapi semua masalah itu. Setelah datang kepada Yesus, kita diberikan kemampuan untuk menyelesaikan semua masalah di dalam nama Tuhan Yesus.
Jadi apabila masalah terasa begitu berat, seakan-akan tidak ada jalan keluar lagi, janganlah mencari sesuatu yang dikatakan dunia sebagai istirahat. Jangan kita pergi minum-minuman keras, jangan kita pergi ke karaoke untuk teriak-teriak, jangan juga kita kembali ke rumah lalu marah-marah kepada keluarga. Hari Senin hingga Sabtu kita boleh bekerja keras dan sungguh-sungguh, tapi pada hari Minggu berhentilah dari pekerjaan itu. Datanglah ke Gereja untuk beribadah kepada Tuhan dan bersekutu dengan jemaat-jemaat lain. Ya, datanglah kepada Tuhan Yesus, maka Dia akan memberikan kelegaan, istirahat yang sejati.