Jangan Berduka Seperti Tidak Berpengharapan
Jangan Berduka Seperti Tidak Berpengharapan – Ada begitu banyak orang percaya menjadi kecewa kepada Tuhan karena menganggap bahwa orang-orang yang mereka cintai tak seharusnya meninggal dunia dengan cara yang menyakitkan seperti kecelakaan, penyakit, dan lain sebagainya. Mereka menganggap bahwa Tuhan telah berdusta kepada mereka dan mengira Tuhan akan selalu melindungi kehidupan mereka. Ketika menderita sakit yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh serta kemudian meninggal, orang langsung menyalahkan Tuhan atas semua kejadian yang menimpa hidup mereka. Sikap mereka kepada Tuhan langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Kita selalu teringat kebersamaan dengan dia, dan rasanya sulit bagi kita untuk menerima bagaimana dia “direnggut” dari kehidupan kita.
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan (1 Tesalonika 4:13).
Saat orang yang dicintai pergi memang dapat menjadikan kita kecewa kepada Tuhan, apalagi bila kematian tersebut akibat dari sakit penyakit yang tak kunjung sembuh. Apa yang kita alami membuat kehidupan kita kehilangan arah, seperti tidak punya pengharapan dan apatis terhadap kehidupan selanjutnya. Kehilangan harapan, karena kita mengira Tuhan tidak pernah bersama dengan kita. Kecewa, karena harus menerima kenyataan orang yang dicintai harus meninggalkan kita selamanya dengan cara yang demikian.
Hal ini memang sedikit banyak disebabkan karena kita terlalu egois dengan semua hal yang ada. Kita menginginkan segala sesuatu berjalan sesuai dengan alur pemikiran yang ada dan telah disusun rapi dalam benak kita. Kita berpikir bahwa apabila kita sudah berdoa dan berusaha dengan berobat kemana saja, maka kesembuhan akan segera terjadi dan Tuhan akan memberikan mujizat. Kita menganggap bahwa kematian bukanlah jawaban dari doa dan bukan penyelesaian yang baik dari Tuhan.
Kita harus mengerti bahwa tidak semua doa dan permohonan kita mendapat jawaban sesuai dengan kenyataan yang diterima. Mungkin kita begitu naif dalam menghadapi segala permasalahan yang ada sehingga menuntut jawaban doa seperti yang diinginkan.
Sebagai orang percaya, kita harus memahami bahwa kematian juga adalah salah satu jawaban yang terbaik dari Tuhan. Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Kita dan mereka yang telah meninggalkan kita pada saat ini hanya berpisah sementara. Kita yang masih hidup berada di dunia yang fana dan mereka yang telah meninggal hidup bersama dengan Bapa di Sorga. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Bapa bersama-sama dengan Dia. (1 Tesalonika 4:14).
Inilah iman pengharapan kita di dalam Yesus Kristus yang harus dijaga dan dipelihara. Kita harus percaya bahwa kita juga akan bertemu dengan saudara-saudara yang dicintai yang telah mendahului kita. Jadi, jangan bersedih dan menyalahkan Tuhan dengan keadaan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan karena ditinggalkan selama-lamanya oleh orang yang dicintai. Tetap semangat dan tetaplah berpengharapan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Kita percaya, suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali bersama dengan orang-orang yang kita kasihi. Terpujilah nama Tuhan. Amin.