Jejak Kaki Tuhan
Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama TUHAN. Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku. Pada setiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki dipasir, sepasang jejak kakiku dan sepasang jejak kaki TUHAN.
Setelah adegan terakhir dari kehidupanku, terhampar dihadapanku, aku menoleh kebelakang melihat jejak kaki dipasir. Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku, terutama pada saat-saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja.
Jejak kaki Tuhan
Hal ini benar-benar membuat aku sangat kecewa, maka aku bertanya kepada TUHAN, “TUHAN, dimanakah Engkau? Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikut Engkau, Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku. Namun aku memperhatikan bahwa pada saat-saat paling gawat dan beban berat menindas hidupku, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja, dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.”
Tuhan menjawab, “Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan engkau. Pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan, engkau hanya melihat sepasang jejak kaki saja, karena pada waktu itu Aku menggendong kamu.”
Margaret Fishback