Karena Yesus Tetap Setia
Menjelang Pilkada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) serentak yang akan diadakan awal tahun depan, kita mendengar ada banyak janji-janji politik yang diberikan para calon. Mereka datang ke rakyat, berbicara dan menjelaskan visi, misi, dan rencananya jika terpilih, lalu juga membuat kontrak politik dengan calon pemimpin. Kontrak politik ini berisi poin-poin perjanjian yang masyarakat harapkan untuk bisa dilakukan oleh para calon saat mereka sudah menjabat kelak.
Perjanjian adalah hal yang sangat penting. Dalam suasana pemilihan bulan-bulan ini, para pemilih berjanji memberi suara dalam pilkada. Para pejabat berjanji kelak akan bekerja untuk kepentingan rakyat, untuk mengurangi pengangguran, kemacetan, dan memajukan perekonomian. Begitu juga dengan para pasangan yang menikah, mereka berjanji untuk hidup setia sampai mati. Janji adalah pengikat yang dibuat atas dasar saling percaya: bahwa masing-masing pihak akan mengikuti perjanjian sesuai dengan yang ditetapkan.
Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Tidak semua orang atau pihak-pihak dapat menepati perjanjian yang telah dibuat. Ada yang terang-terangan ketahuan berselingkuh, pejabat yang korupsi, pekerja yang berkhianat pada kantor, dan contoh-contoh lainnya. Kepercayaan dan janji dilanggar dan ditepati.
Kesetiaan Allah telah teruji rintangan waktu dan garis sejarah. Dari jaman Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub, Musa, Daud, hingga kedatangan Tuhan Yesus kita bisa melihat bahwa janji Allah selalu tergenapi. Bahkan ada satu ayat yang selalu jadi pegangan dalam hidup saya, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibrani 13:8).
Dan iman bahwa Allah pasti mengingat janji-Nya dan tidak akan pernah berubah, inilah yang menjadi kekuatan bagi kita menjalani hidup di masa kini. Percayalah kalau belum sekarang, Tuhan menggenapi janji-Nya besok. Kalau bukan besok, lusa. Kalau tidak pada generasiku, ya generasi anak atau cucu kita selanjutnya.
Tuhan tidak pernah menjanjikan yang mudah dan menarik. Mengikut Yesus bukan berarti hidup kita akan mudah, santai, dan selalu menyenangkan setiap hari. Ia menjanjikan penyertaan dan kesetiaan, Ia bersedia menolong dan selalu memberikan jalan keluar. Tuhan pun meminta satu hal itu dari kita, yakni kesetiaan. Jadi pertahankan terus kesetiaan kita dalam Tuhan. Kalau Allah tetap setia, pertanyaannya, apakah kita tetap dapat setia?
Di Saat Engkau Susah, Yesus Hibur Selalu
Di Saat Engkau Lemah, Dia Kuatkan
Yesus Mau Menolongmu Dalam Kesusahanmu
Yesus ‘Kan Selalu Setia Sampai Selama-Lamanya
Walau Pohon Ara Tak Berbunga
Pohon Anggur Tak Berbuah
Pohon Zaitun Mengecewakan
Ladang-Ladang Tak Menghasilkan
Kambing Domba Terhalau Sudah
Lembu Sapi Tidak Ada
Namun Aku ‘Kan Tetap Setia
Karena Yesus Tetap Setia
Lirik lagu: Suara Nafiri
Sumber gambar : www.warungsatekamu.org