Kasih Agape
Berbicara soal kasih Allah tidak ada habisnya, seorang pujangga berkata bila lautan adalah tintanya dan langit adalah kertasnya, maka lautan kering langit pun penuh melukiskan seluruh Kasih-Nya yang tidak dapat terpikirkan oleh pikiran manusia, jauh lebih dalam dan lebih luas sehingga tidak dapat diselami oleh satu orangpun manusia didunia ini. Yesus yang adalah Allah sendiri dalam wujud dan rupa manusia telah mengorbankan diriNya menjadi serupa dengan manusia. Dia menjadi hina sama dengan kita dan merelakan diri-Nya bagi kita. Sungguh kasih Allah adalah kasih Agape.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” Yohanes 15 : 13
Makna Kasih Agape
Suatu ketika ada sebuah pesta jamuan makan malam yang begitu mewah diselenggarakan oleh pembesar suatu daerah. Seluruh pembesar, para pejabat, para selebritis dan orang orang kaya diundang turut serta dalam pesta tersebut. Kebetulan pesta tersebut adalah pesta yang diadakan menjelang akhir tahun dimana musim penghujan mulai mengguyur seluruh negri. Para undangan pun tiba, seluruh taman tempat pesta tersebut dihias sedemikian rupa dan begitu indah nyaris seperti taman “Eden” tenda-tenda mewah dan elegan disiapkan untuk mejamu para undangan. Seluruh mobil mewah pun tiba menghampiri lobby tempat pesta tersebut, para undangan menggunakan pakaian yang paling indah yang mereka miliki.
Sang tuan rumah sangat bahagia hari tersebut karena semua undangan hadir, lalu tibalah seorang undangan perempuan yang menggunakan pakaian indah. Tiba-tiba tamu tersebut jatuh tersandung, dan pakaiannya yang indah tersebut terkena lumpur, alangkah malunya tamu itu. Sang tuan rumah datang dan mengajak tamu tersebut masuk ke dalam pesta, sang tamu tetap keras hati tidak mau masuk karena gaunnya kotor penuh lumpur. Sang tuan rumah tetap bersabar meminta kesediaannya masuk ke ruang perjamuan. Tetapi tetap sang tamu tidak mau masuk ke ruang pesta. Akhirnya sang tuan rumah menceburkan dirinya dalam lumpur yang sama dan berkata: “Kita telah sama sama kotor, mari kita masuk bersama ke ruang pesta.”
Itulah gambaran kasih Allah yang rela sama dengan manusia, masuk menceburkan diriNya kedalam dunia manusia demi membuat kita selamat dan tidak malu. Kasih agape yang tulus dan penuh dengan karunia. Ia rela memberi diri-Nya seperti tertulis :
“yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
[Filipi 2 : 6-7]
sumber gambar : BlogSpot