Kedamaian yang Sesungguhnya
Jujur, saya tidak terlalu suka dengan keramaian. Saya lebih suka menyendiri dan menyepi, mencari ketenangan. Mencari kedamaian. Suara orang yang berlalu lalang hanya mengurangi konsentrasi saya. Misalnya saja, kalau sedang belajar sebelum ujian di sekolah, saya sering pergi ke kantin yang sepi dan belajar di sana. Hal yang tidak lazim bukan? Tapi itulah yang menyenangkan bagi saya. Saya justru bisa lebih konsentrasi dalam mempersiapkan diri untuk ujian. Hasilnya? Saya sering mendapatkan nilai yang cukup baik.
Kemudian saya teringat mengenai apa artinya ketenangan. Apa artinya kedamaian? Banyak orang yang merumuskan ketenangan dan kedamaian menurut versinya sendiri. Mereka tak jarang malah merugikan orang lain.
Kedamaian yang sesungguhnya:
Bukan berarti ada di tempat di mana tidak ada suara, kesulitan, dan masalah
Namun di tengah semuanya itu
Tuhan ada di sana untuk mendamaikan hatiku
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yohanes 14:27)