Kepentingan Orang Lain
Kemarin saat mengadakan kunjungan ke ITB dan ITERA di Jatinangor saya mendapatkan sebuah pengalaman yang baru. Memang ini sudah kali ke berapa saya berkunjung ke Jatinangor dan bertemu dengan adik-adik yang berkuliah di sana. Ada beberapa jurusan yang berkuliah di sana, khususnya yang berasal dari SITH-Rekayasa. Pengalaman baru apa yang saya maksud?
Memperhatikan Kepentingan Orang Lain
Pengalaman baru itu adalah kehadiran adik-adik dari ITERA yang juga terletak di lingkungan kampus ITB Jatinangor yang berjumlah tujuh orang. Nama-namanya tidak saya ingat satu persatu. Ada yang berasal dari jurusan Teknik Elektro, Teknik Geodesi, dan juga Planologi. Mereka nampaknya sudah akrab satu dengan yang lain, maklumlah, tinggal di asrama dan jauh dari orangtua memaksa mereka untuk saling berinteraksi satu dengan yang lain. Dan yang luar biasanya, mereka telah mempersiapkan Natal yang akan diadakan di tanggal 21 Desember 2013 di Jatinangor nanti.
Salah satu inti dari Firman yang disampaikan di kunjungan kami kemarin adalah untuk mengasihi Tuhan dan juga mengasihi sesama. Mengasihi Tuhan yaitu dengan terus memiliki hubungan yang dekat dengan Dia Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengasihi teman-teman kita sendiri. Orang-orang yang berada di sekitar kita, salah satunya dengan saling memberikan perhatian. Misalnya dengan menanyakan kabar, menanyakan pokok doa sekaligus saling mendoakan. Sejenak pikiran saya terlontar ke masa-masa di belakang. Di ujung perjalanan ini saya menjadi agak “melan” seperti yang teman dan sahabat saya utarakan, namun di sinilah saya banyak merenungkan mengenai apa yang sudah saya lalui.
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain juga
(Filipi 2:4)
Betapa mudahnya kita terkungkung di dalam dunia, kehidupan, masalah, dan pergumulan kita sendiri. Inilah yang seakan-akan menghalangi kita untuk dapat melihat kebutuhan orang lain. Kita gagal melihat kepentingan orang lain. Paulus mengingatkan kita akan sebuah tanggung jawab yang kita miliki sebagai orang percaya, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain juga” (Filipi 2:4). Lebih dari itu, kita meneladani Kristus untuk “…hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Filipi 2:5).
Perhatian kita menunjukkan kepedulian seperti yang Yesus berikan kepada orang yang sakit, kepada yang lumpuh, kepada yang buta, dan kepada yang terluka dan membutuhkan belas kasihan. Kiranya kita terus bersandar kepada kasih-Nya yang begitu besar dan terus mempercayai-Nya untuk memampukan kita terus melayani dan memberikan perhatian kepada kepentingan orang lain yang membutuhkan.
Ya Tuhan, terima kasih untuk semua kasih dan anugerah yang Engkau berikan di dalam hidupku.
Mampukanlah aku untuk dapat memberikan perhatian kepada sesama yang membutuhkan.
Dan jadikanlah aku menjadi saluran kasih-Mu kepada mereka yang terluka.
Sumber Gambar : knoxschools.org