Langkah-Langkah Praktis dalam Saat Teduh
Sebenarnya, ada sejumlah langkah praktis untuk melakukan saat teduh, misalnya: diawali dan diakhiri dengan nyanyian. Tetapi secara umum, bersaat teduh dapat dilakukan dengan langkah demikian:
Langkah-Langkah Praktis dalam Saat Teduh
Berdoalah. Sebelum kita saat teduh, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, diharapkan kita berdoa terlebih dahulu. Kita berdoa supaya Roh Kudus memberi penerangan kepada kita, sehingga bagian Alkitab yang kita baca sungguh-sungguh memberi arti dan makna bagi hidup kita. Kita pun dimampukan untuk memahami berita Alkitab dari masa lalu untuk diterapkan pada masa kini. Jadi, untuk memahami isi Alkitab diperlukan bantuan Allah sendiri, tidak bisa dan tidak boleh bergantung pada pengertian diri sendiri.
Bacalah. Saat ini, ada daftar bacaan harian yang diterbitkan oleh LAI selama setahun (biasanya juga dicantumkan dalam warta jemaat mingguan). Atau, kalau kita tidak mempunyainya, kita dapat memanfaatkan daftar bacaan yang tertera dalam buku renungan yang biasa kita pakai (seperti: Saat Teduh, Renungan Harian, Santapan Harian, dsb). Dalam membaca Aikitab, tentu kita tidak boleh tergesa-gesa, sehingga kita tidak bisa menangkap maknanya. Membaca Alkitab tidak sama seperti membaca buku komik, yang dapat dibaca sekilas saja.
Renungkanlah. Seusai kita membaca Alkitab, ada baiknya kita merenungkan terlebih dahulu hal-hal di bawah ini. Ada baiknya kita tidak langsung membaca buku renungan yang kita punyai. Buku itu hanya menolong kita saja. Oleh karena itu, yang penting adalah proses pemaknaan secara pribadi terhadap teks Alkitab yang kita baca. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat menolong kita untuk merenungkan teks Alkitab itu secara pribadi, misalnya:
- Apa saja yang kubaca. ada peristiwa apa? Hal apa yang menarik? Siapa yang menjadi tokoh atau pusat berita? Adakah kaitan dengan ayat atau perikop sebelumnya?
- Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi. adakah janji terungkap di sana? Apakah Allah memberi peringatan dalam ayat itu? Adakah teladan yang bisa kita pelajari?
- Apa responku adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh pesan Firman Tuhan tersebut? Apa responku terhadap firman itu agar menjadi bagian dari hidupku
Bandingkanlah hasil perenungan pribadi kita dengan buku renungan saat teduh yang kita miliki. Kalau ternyata hasilnya berbeda, jangan kecil hati. Bukan berarti kita salah dalam memahami pesan Firman Tuhan. Perbedaan itu justru memperkaya pemahaman yang bisa kita dapat dari teks Alkitab yang dibaca.
Berdoalah kembali di akhir perenungan saat teduh kita. Kita berdoa supaya pesan Firman Tuhan itu dapat terus kita ingat dan lakukan. Kita pun boleh mendoakan berbagai hal lainnya, spt: kegiatan di sepanjang hari yang akan kita lalui (kalau saat teduh dilakukan pagi hari); kegiatan yang sudah kita lakukan (pada malam hari); keluarga yang kita kasihi dan lainnya.
Periksalah apakah kita sudah melakukan pesan Firman Tuhan itu dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita melakukan saat teduh di pagi hari, maka kita dapat memeriksa diri kita pada malam harinya. Jika kita melakukan saat teduh di malam hari, maka kita dapat memeriksa diri pada keesokan malamnya saat kita bersaat teduh kembali. Langkah ini menjadi penting, sebagai proses evaluasi diri dan juga mengingatkan kita untuk terus termotivasi melakukan dan memberlakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
sumber gambar : BlogSpot