Makna Hidup Anda
Kita hidup hanya sekali. Dan umur kita pun terbatas, menurut pemazmur di dalam kitabnya, tujuh puluh atau delapan puluh tahun. Tidak dapat diulang atau diperpanjang. Hanya sekali. Karena itu sebenarnya hidup kita sangat berarti. Tetapi pernahkah Anda termenung dan bertanya pada diri sendiri apa yang menjadikan hiddup ini mengandung arti bagi Anda?
Ke mana sebetulnya arah tujuan hidup? Apa obsesi kita dalam hidup ini dari hari ke hari? Menjadi kaya, punya rumah dan mobil mewah, atau punya jabatan tinggi?
Ada banyak hal yang patut membuat kita berpikir tentang hidup ini. Berpikir keras bahkan. Hidup begitu sarat dengan pengalaman serta angan-angan, dengan pelbagai perasaan serta dambaan, dengan banyak kesempatan dan kesulitan. Hidup kita mengandung sejuta makna. Hidup juga berkaitan dengan relasi dengan Tuhan dan sesama, bagaimana kehidupan kita bisa memiliki dampak bagi orang lain.
Sebab itu sungguh sayang jika hidup ini kita jalani sekadar sebagai rutinitas tanpa menikmati kedalaman maknanya. Pasti Anda sering melihat orang-orang yang memiliki motto hidup: “Biarkan hidup ini mengalir saja”–sebuah tanda bahwa hidup tidak lagi menjadi sesuatu yang indah lagi untuk dijalani.
Mari kita belajar dari teladan agung kita, Yesus Kristus. Yesus hidup selama 33 tahun, usia yang amat muda pada zaman itu, bahkan pada zaman sekarang. Kita pasti begitu menyayangkan hidup Yesus yang begitu singkat tersebut. Tetapi apa benar?
Bagi Yesus, hidup-Nya adalah suatu pelayanan penebusan bagi banyak orang yang sesuai dengan maksud Allah bagi umat manusia. Jadi, Yesus mengarahkan hidup-Nya bukan kepada diri-Nya sendiri, melainkan kepada Bapa-Nya di Sorga dan kepada orang-orang sekitar-Nya. Yesus sudah meyelesaikan tugas besarnya di dunia ini. Hidupnya bermakna karena Ia melayani Bapa-Nya dan umat manusia.
Sekarang, Anda diperhadapkan kepada sebuah pertanyaan besar, apakah makna hidup Anda? Apakah hidup ini hanya berorientasi pada Anda sendiri atau juga bagi orang lain bahkan Tuhan sendiri?
Sumber gambar : blogspot