Melawat Orang Lain yang Memerlukan
Liburan ke Indonesia. Saya bisa beristirahat di rumah sambil melahap buku-buku baru yang Abang Daniel telah beli. Meskipun begitu, Mama dan Papa tetap saja sibuk. Bekerja dari pagi hingga sore hari. Tidak hanya itu, ada juga hari dimana Mama dan Papa pergi membesuk atau melihat orang sakit. Dan kali ini saya ingin bercerita tentang membesuk ini.
Melawat atau membesuk, kata ini sangat populer diantara kita. Kata yang sering diucapkan di rumah sakit, penjara, juga gereja dan perkumpulan. Membesuk sendiri adalah kata buatan dari bahasa Belanda bezoek, yang artinya berkunjung. Tapi tahukah teman-teman kalau kata mem-bezoek ini muncul berkali-kali di Alkitab?
Ketika Allah Melawat Umat
Mengunjungi, melawat muncul dua kali dalam nyanyian pujian Zakharia pada Tuhan (Lukas 1:67-80). Yang pertama muncul dalam ayat yang ke-68, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.” Yang kedua dalam ayat ke-78, “…Ia akan melawat kita…”
Melawat juga muncul dalam kisah Yesus yang membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7:11-17). Ketika Yesus membangkitkan seorang anak muda yang mati, semua orang di daerah itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah. Mereka berkata, “Allah telah melawat umat-Nya” (Lukas 7:16).
Dalam ayat-ayat diatas kata Yunani yang dipergunakan ialah episkeptomai. Artinya tidak sekedar mengunjungi atau melawat, tetapi memberikan pertolongan. Allah memberi pertolongan pada mereka yang sudah tidak tertolong lagi, pada Zakharia yang tua dan tidak punya anak, pada ibu yang ditinggal mati anaknya di Nain.
Bagaimana Melawat Orang Lain?
Allah telah memberikan contoh kepada kita bagaimana melawat yang baik. Melawat tidak sebatas datang melihat ke rumah sakit. Tidak juga hanya mengunjungi sekali saja, tapi lebih dari itu kita juga harus menolong mereka. Menolong orang-orang yang sakit, ketakutan, shock, merasa kehilangan, dan yang tersiksa.
Melawat dan menolong orang, suatu pekerjaan yang sangat mulia. Saya jadi teringat pesan Abang Daniel kepada Mama: kalau Mama pensiun nanti, jangan hanya di rumah saja. Pergi saja ke panti-panti asuhan, membesuk dan menolong anak-anak. Dan nampaknya Mama sudah melakukannya meskipun belum pensiun. Pergi melawat saudara-saudara dan anggota perkumpulan serta keluarga mereka yang sakit atau meninggal.
Melawat dan menolong orang. Hendaknya ini yang menjadi tujuan dan prioritas hidup kita. Tapi ingat, melawat itu tidak hanya nongol sebentar terus menghilang. Melawat ialah mengunjungi dan bertindak, membawa dan memberi pertolongan. Menolong mereka yang tidak berani mengharapkan pertolongan, mereka yang telah berhenti berharap.
Sumber Gambar : tshtoptips.wordpress.com