Memberi Kepada Yesus
Dengan bungkusan kecil berisi makanannya, seorang anak laki-laki berjalan menuju ke pantai. Dari jauh sudah kelihatan birunya air yang berombak kecil. Bukit-bukit hijau membuatnya lebih senang. sudah sering ia mendengar tentang Tuhan Yesus yang baik hati, yang suka menyembuhkan orang sakit, bahkan menghidupkan lagi orang yang sudah mati! Dan yang paling menarik ialah, Yesus pandai bercerita.
Sekarang ia mendapat kesempatan untuk melihat dan mendengarkan-Nya sendiri. Langkahnya makin bersemangat. Dari mana-mana datang banyak orang menuju pantai. Ada yang muda, ada yang tua; ada yang sehat, ada juga yang sakit. Berbondong-bondong mereka berdatangan. Yesus bersama murid-murid-Nya masih berada di atas perahu. Cepat-cepat anak tadi berlari, supaya mendapat tempat yang baik. Nah… itu mereka, turun dari perahu, dan duduk dekat dia! Alangkah senangnya anak itu.
Makin banyak orang berkumpul, makin ramai jadinya. Lalu Yesus mulai bercerita. Banyak hal yang dikatakan-Nya. Anak laki-laki itu mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia ingin mengerti semuanya. Yesus menceritakan bahwa Allah mengasihi semua orang. Juga bahwa Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi sahabat dan penolong semua orang. Indah sekali cerita-Nya. Yesus juga memperhatikan orang-orang sakit; satu demi satu mereka dijamah dengan kasih sayang, dan mereka disembuhkan. Suara Yesus lemah lembut. Anak laki-laki itu menikmati semuanya dengan penuh kesukaan.
Tetapi, hari mulai malam. Perutnya terasa lapar. Untung ibunya membekali dia dengan roti dan ikan, yang amat disukainya. Segera dibukanya bungkusan itu, ternyata ada lima roti dan dua ikan. Sedaaap! Ketika mau dimakannya, ia mendengar Yesus berkata, “Berikanlah mereka makan!”
Murid-murid-Nya yang diberi perintah itu menjawab dengan herannya, “Bagaimana mungkin kita bisa memberi makan begitu banyak orang?”
“Jadi, bukan aku saja yang lapar?” pikir anak itu.
Tiba-tiba seorang murid berdiri di samping anak itu. Sambil menunjuk pada roti dan ikan anak itu, murid itu berkata, “Guru, di sini ada seorang anak yang mempunyai lima roti dan dua potong ikan!”
Dan anak itu mendengar, bahwa Yesus menyuruh murid-Nya membawa bekal anak itu kepada-Nya. Lalu dilihatnya bagaimana Yesus menerima makanannya itu. Degan roti dan ikan di tangan-Nya, Yesus berdoa. Roti dan ikan itu lalu dipecah-pecahkan dan dibagi-bagikan-Nya kepada semua orang. Heran… sungguh heran anak itu. Ia sendiri turut makan, orang-orang yang duduk di sekitarnya, bahkan orang-orang yag jauh duduknya, semua kebagian! Dan semua orang menjadi kenyang. Lebih heran lagi ia, karena masih ada sisa roti dan ikan sebanyak 12 keranjang! Sungguh Yesus ini Tuhan!
(Disarikan dari: Yohanes 6:1-15)
Memberi Kepada Yesus
Kisah di atas pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Kisah mujizat yang mungkin paling terkenal. Kita mungkin terkejut menyaksikan bagaimana Yesus melipatgandakan roti dan ikan yang hanya sedikit sekali, untuk memberi makan 5000 orang. Saya yakin anak kecil itu juga merasakan hal yang serupa. Kagum, takjub, heran melihat kuasa Yesus.
Tapi mari kita sedikit mundur ke belakang, melihat kisah ini lebih detail. Mujizat Yesus ini sesungguhnya dimulai dari seorang anak yang memberi kepada Yesus bekal makanannya. Walaupun bekalnya sangat sedikit dan nampak tidak berarti dibanding kebutuhan 5000 orang, anak kecil ini mau datang kepada Yesus dan memberikan bekalnya, “Tuhan Yesus, ini bekalku. Hanya 5 potong roti dan 2 ekor ikan saja. Aku berikan kepada-Mu.” Yesus mungkin tersenyum memandang anak kecil ini dan kemudian berdoa mengucap syukur. Dan kisah ini berakhir indah, semua orang bisa makan, bahkan ada sisanya.
Sama seperti anak kecil tersebut, maukah teman-teman memberi kepada Yesus apa yang kita punya? “Tuhan Yesus, ini bekalku. Kuberikan kepada-Mu.” “Tuhan Yesus, ini yang aku punya. Kuberikan kepada-Mu.”
Memberi kepada Yesus adalah titik awal. Bagaimana pun keadaan teman-teman, banyak sedikitnya yang teman-teman punya, Tuhan Yesus tidak mempedulikannya. Tuhan Yesus hanya melihat hati yang rindu untuk memberi kepada-Nya.
Sama seperti anak kecil itu, hanya dengan bekalnya yang sedikit namun bisa menjadi berkat, saya juga percaya Tuhan Yesus berkuasa melipatgandakan apa yang kita miliki untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Jadi maukah teman-teman memberi apapun yang ada kepada Yesus? Berilah dan Tuhan Yesus dengan tangan yang terbuka akan menjawab, “Terimakasih anak-Ku. Apa yang kamu telah berikan, akan Aku lipatgandakan menjadi berkat bagi orang banyak.”
Sumber Gambar : forestlakeumc