Mempersiapkan Ujian
Bagi sebagian orang, ujian tampaknya adalah momok yang menakutkan. Mengapa ujian menakutkan? Saya berpikir, bukan ujiannya yang menakutkan, tapi konsekuensinya. Ujian selalu akan berakhir dengan 2 hasil: lulus atau gagal. Karena tidak mau gagal, ada yang malah tidak jadi ikut ujian. Karena tidak mau gagal malah mencari jalan curang yang mudah. Saya pikir orang-orang yang berpikir seperti itu bukanlah orang yang pandai. Mereka tidak tahu apa sebenarnya tujuan dari ujian.
Cara Mempersiapkan Ujian
Ujian bukanlah suatu hal yang perlu ditakutkan, kecuali ketika Anda tidak siap. Bukanlah suatu hal yang menakutkan, kecuali Anda adalah seorang pecundang, yang lekas menyerah begitu saja. Ujian tidak identik dengan yang dilakukan di sekolah, atau badan-badan penentu kelulusan.
Kalau kita pikir-pikir, setiap hal yang kita lalui dalam hidup sebenarnya adalah ujian yang tidak akan pernah berhenti. Ujian sendiri bisa dibagi menjadi 2 yaitu ujian SELEKSI dan EVALUASI. Seleksi berarti ujian dilakukan sebelum Anda belajar atau memahami bahan ujian tersebut. Sedangkan, evaluasi adalah ujian mengulang apa yang sudah dipelajari sebelumnya.Kalau berpikir lebih dalam lagi, hidup ini pun terdiri dari 2 ujian di atas. Konsekuensi dari ujian pun ada, antara lulus atau gagal. Tapi satu hal yang perlu kita ingat: Kita punya penolong yang setia. Apa maksudnya? Dalam menghadapi masalah hidup, kita punya penolong yang senantiasa bersama dengan kita, setiap hari, setiap waktu, sampai selama-lamanya. Penolong kita tidak lain tidak bukan selain Tuhan Yesus.
Ada kalanya kita menghadapi suatu permasalahan yang sama, yang sudah sering kita jalani, misalnya saja untuk beribadah kepada Tuhan di hari Minggu. Sadar atau tidak, itu adalah salah satu bentuk ujian dalam hidup ini. Kita mungkin berpikir, saya sudah setiap hari Minggu pergi ke Gereja, tapi tetap saja ada saatnya ada masalah atau rintangan yang seakan menghambat saya untuk datang ke Gereja. Itulah ujian tersebut. Kita tetaplah harus melakukan hal yang sama, yaitu pergi ke Gereja apapun kondisi dan situasinya. Di saat itulah kita lulus.
Ada kalanya pula kita menghadapi sesuatu yang tidak pernah kita lihat, jalani, atau pikirkan. Kita jadi takut atau kuatir. Tapi Tuhan Yesus tetap sama. Dia akan selalu menolong dan membimbing kita untuk dapat menyelesaikan semua persoalan yang sama sekali tidak pernah kita pikirkan. Lihat betapa hebat kuasa pernyertaan Tuhan. 1 Korintus 10:13 juga mengatakan: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Kalau Allah tetap setia, buat apa kita takut? Buat apa kita kuatir atau cemas? Doa kita bukanlah agar masalah dan pencobaan menjadi tidak ada. Tapi berdoalah, meskipun ada masalah dan persoalan, Tuhan tetap bersama dengan kita dan kita pun dapat menyelesaikannya.
Bersama Tuhan tidak ada kegagalan!
Sumber Gambar : BlogSpot