Mengasihi = Berkorban
Seringkali, saya dan abang tertidur dalam perjalanan pulang. Tapi hari itu kami amat lelah dan akhirnya memilih untuk duduk di kursi depan angkutan umum, sejajar dengan sang supir. Kami berdua kemudian tertidur dan tidak sadarkan diri. Saya terbangun dan kebudian melihat abang terbaring sehingga menggangu posisi supir, sehingga dia harus mengemudi mobil dengan tidak nyaman. Kemudian saya bangunkan abang dan minta maaf. Saya ingat betul mukanya, dia nampak senang.
Supir itu tidak mau mengganggu tidur kami. Supir itu tidak mengenal saya. Juga abang. Tapi dia mau mengasihi kamu. Dia mau mengorbankan kenyamanannya untuk kami. Buat saya itulah cara dia mengasihi kami. Saya yakin masih banyak orang jujur dan bertanggung jawab diantara banyaknya kecurigaan dan ketidakpastian dalam hidup.
… Aku mengasihi Engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. (Yeremia 31:3)