Mengasihi Tuhan Segenap Hati
Mengasihi Tuhan: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu… (Matius 22:37).
Teman-teman, kita pasti sudah pernah mendengar dan membaca sabda Yesus di atas. Bahkan saya percaya bahwa sebagian teman-teman pasti juga sudah hafal ayat paling terkenal di Alkitab ini. Yesus menyebutnya sebagai Hukum yang Terutama, yang melandasi hubungan Allah dan manusia. Hukum yang terpenting, karena inilah hukum yang menyimpulkan seluruh hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Allah.
Mengasihi Tuhan Segenap Hati
Perkataan Yesus ini sudah terlalu sering kita dengarkan, sehingga kita cenderung melupakan maknanya. Kita jarang memperhatikan dan mendalami ucapan yang satu ini. Melalui artikel ini saya ingin membagikan pemikiran saya mengenai sabda Tuhan Yesus yang dahsyat ini. Silahkan membaca teman-teman!
Saya pikir perkataan Yesus yang satu ini lebih daripada Hukum yang terutama. Ini adalah dasar dan landasan iman Kristen. Dasar iman percaya kita kepada Yesus Kristus. Iman Kristen tidak sama dengan agama-agama di dunia, yang terfokus pada ajaran-ajaran dan peraturan. Iman Kristen berfokus kepada pribadi Allah sendiri. Mengasihinya dengan segenap hati dan jiwa dan akal budi adalah tujuan utama seluruh orang percaya, tujuan akhir hidup manusia.
“Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan,” Ini adalah yang difirmankan oleh Yesus. Pernahkah teman-teman memikirkan sabda Yesus ini? Ini kedengarannya bukan hanya sekedar ucapan Yesus saja, namun tuntutan! Tuntutan yang besar dan teramat berat!
Inilah yang menyebabkan banyak orang meninggalkan iman percayanya dan berpaling dari Yesus. Mereka berkata bahwa dalam Kekristenan semuanya diatur, semuanya harus ditaati, harus ini dan harus itu. Menjadi Kristen bukannya bebas, malah terkungkung dalam perintah dan ketetapan Tuhan. Inilah sebagian pemikiran mereka yang saya dapati di beberapa forum internet.
Memang benar, mengasihi Tuhan memang tidaklah mudah. Ini adalah tuntutan besar! Tapi, kalau dipikir-pikir, bukannya mencintai dan mengasihi itu sebenarnya menuntut? Bukannya cinta itu pasti menuntut?
Dalam artikel berikutnya saya akan membahas lebih dalam lagi mengenai cinta dan tuntutan. Kita akan sama-sama melihat contoh dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin bisa menjadi kunci dalam memahami tuntutan Tuhan Yesus ini.
Artikel dalam rangkaian tema yang sama:
1. Mengasihi Tuhan Segenap Hati
2. Cinta Pasti Menuntut
3. Cinta Seperti Bunga Mawar