Mengikut Tuhan Sama Dengan Menderita
Mengikut Tuhan adalah seperti mengikuti perlombaan lari maraton. Kita hanya dapat menyelesaikan perlombaan dengan terus berlari. Berlari memang melelahkan. Berlari menguras tenaga. Berlari identik dengan menderita. Napas megap-megap. Sendi-sendi sakit. Otot menegang. Tapi hanya dengan tetap berlari kita bisa maju. Hanya dengan berlari kita tetap kuat menghadapi serangan dari samping. Ya, mengikut Tuhan adalah sama dengan menderita. Tidak ada yang namanya gampang mengikut Tuhan. Tidak ada orang yang hidupnya mendadak jadi mudah setelah mengikut Tuhan. Malah yang terjadi sering sebaliknya, dijauhi teman, dikucilkan dari pergaulan, bahkan diejek-ejek sok rohani. Mengikut Tuhan sama dengan menderita.
Mengikut Tuhan
Tuhan Yesus sendiri mengalami berbagai masalah, cobaan, dan penderitaan. Coba saja kalau kita melihat dalam Pengakuan Iman Rasuli, hanya ada satu kata kerja untuk Yesus, yaitu menderita. Hanya penderitaan yang ditanggung oleh Yesus sepanjang hidup-Nya.
Sejarah gereja dan Kekristenan pun menceritakan hal serupa. Para murid Yesus mengalami penderitaan hingga mati dibunuh sebab mengikuti Tuhan. Kita bisa melihat beberapa contohnya:
- Matius dibunuh dengan pedang di sebuah kota di Etiopia.
- Lukas digantung di pohon zaitun di pulau di Yunani.
- Yohanes dihukum dan diasingkan di Pulau Patmos.
- Yakobus dipenggal di Yerusalem.
- Yakobus Muda (tertulis dalam Markus 15:40) dijatuhkan dari atap sebuah kuil.
- Filipus digantung di pilar di Heiropolis di propinsi Frigia.
- Bartolomeus dikuliti hidup-hidup.
- Andreas digantung hingga mati di salib.
- Yudas dibunuh dengan panah.
- Matias (rasul yang menggantikan Yudas Iskariot) dilempari batu dan dipenggal.
- Barnabas (teman pelayanan Paulus) dilempari batu di Tesalonika oleh orang Yahudi.
- Paulus setelah serentetan penyiksaan dan penjara, akhirnya dipenggal di Roma.
- Tomas dibunuh dengan tombak di India timur.
- Petrus disalib terbalik di Roma.
Begitu berat penderitaan yang dialami para rasul demi mengikut Tuhan Yesus dan memberitakan kabar keselamatan oleh Yesus. Mereka dicerca, disiksa, bahkan hingga mati dengan cara tidak manusiawi demi membela iman percaya kepada Yesus Kristus.
Oleh sebab itulah kita yang telah mendengar kisah para rasul, juga harus tetap mengikut Tuhan walaupun mesti menderita. Jangan takut dan gentar ketika menghadapi orang-orang yang memusuhi karena iman kita pada Tuhan Yesus. Jangan kuatir dan lemah ketika mereka coba menyerang dan menyakiti kita.
Ingatlah satu hal, Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan Yesus malah memanggil semua orang yang lelah untuk datang kepadanya. Satu hal yang membuat kita tetap berdiri sampai sekarang hanya karena anugerah dan kasih Yesus. Dengar perkataan Yesus ini: Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28)
Bahan bacaan : Penderitaan para murid Yesus