Menikmati Hidup
Dalam mendaki gunung, selalu ada 2 pilihan: hendak cepat sampai di puncak atau menikmati perjalanan walaupun memakan waktu yang lama. Tidak sedikit orang yang memilih pilihan pertama, mereka ingin cepat sampai di puncak gunung lalu melihat pemandangan dari puncak gunung. Tapi saya memilih pilihan yang kedua. Alasannya selain karena tidak kuat bila mendaki gunung dengan cepat, alasan lainnya saya juga ingin bersantai, menikmati perjalanan melingkari gunung dan mengambil gambar-gambar.
Menikmati Hidup di Dalam Tuhan
Mendaki gunung sama halnya dengan perjalanan hidup kita. Tujuan utama hidup bukan masalah cepat atau lambat untuk sampai pada tujuan atau target kita, tetapi bagaimana menikmati proses perjalanan hidup kita. Setiap proses tentu akan membawa cerita dan meninggalkan kesan tersendiri dalam kehidupan kita. Semua yang ada di dalam hidup ini Tuhan Allah sediakan untuk disyukuri dan dinikmati. Sungguh luar biasa Tuhan Allah menganugerahkan waktu setiap detik dan berbagai hal ajaib lainnya yang telah membawa kita ke dalam rangkaian hidup yang indah. Sesungguhnya setiap detik, setiap tarikan nafas kita, kita harus menyadari semuanya adalah berkat Tuhan untuk dinikmati.
Memang tidak bisa dipungkiri ada kesulitan yang terkadang membuat kita merasa pahit dan sulit untuk menikmati hidup. Tapi itu adalah warna dalam kehidupan ini. Janganlah berfokus kepada ambisi dan keinginan diri sendiri, atau sedikit kepahitan yang ada, sehingga kita jadi tidak menyadari kebaikan Allah yang dilimpahkan-Nya dalam hidup ini.
Setiap orang pasti memiliki ambisi. Adakah hasrat yang terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan, sehingga hari-hari kita lalui tanpa menikmati berkat Tuhan? Adakah hari-hari kita hanya diisi dengan pekerjaan, tugas, studi yang begitu mendesak dan kita anggap penting? Pikirkanlah kembali hal ini, fokuslah kepada Allah, dan nikmatilah hari-hari yang Tuhan Allah berikan, dan kita akan sadar begitu besarnya kasih Allah.
2 thoughts on “Menikmati Hidup”