Menjadi Bijaksana
Menjadi Bijaksana
Ulangan 34:9-12, “Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.”
Bagaimana Menjadi Bijaksana?
Yosua adalah seorang yang bijaksana. Banyak orang yang bertanya bagaimana untuk menjadi bijaksana. Ada banyak buku dan tulisan yang memberikan cara dan kiat-kiat menjadi bijaksana. Hari ini, kita membutuhkan para pemimpin yang bijaksana. Kita juga rindu menjadi pekerja yang bijaksana, orangtua yang bijaksana, suami atau istri yang bijaksana. Masalahnya, bagaimana kita menjadi seorang yang bijaksana?
Seorang yang bijaksana adalah seorang yang melihat masalah bukan sebagai musuh, melainkan sebagai guru. Saat kita melihat masalah sebagai guru, kita dapat belajar. Masalah yang datang dapat kita gunakan untuk menjadi lebih baik lagi: lebih sabar, lebih tulus, dan mampu mengambil keputusan dengan tepat. Yosua sudah mengajarkan kepada kita bagaimana masalah bisa menjadi guru yang baik. Ditempa dengan berbagai masalah Bangsa Israel, Yosua telah belajar bagaimana menjadi pemimpin yang luar biasa. Masalah juga mengijinkan kita untuk berserah dan berfokus kepada Tuhan. Jika kita menganggap masalah sebagai musuh, maka kita akan berusaha untuk menghindarinya atau mengabaikannya.
Seorang yang bijaksana adalah orang yang melihat jabatan sebagai sebuah tanggung jawab. Yosua melihat pekerjaan untuk memimpin bangsa pilihan Tuhan sebagai tanggung jawab yang harus dijalani dengan penuh sukacita dan semangat. Yosua, Ia mampu membawa Bangsa Israel menyelesaikan perjalanan panjang selama puluhan tahun menuju tanah yang dijanjikan. Ia juga berhasil menancapkan tonggak kehidupan baru bagi Bangsa Israel untuk hidup benar sesuai dengan perintah-perintah Tuhan. Seorang yang bijaksana akan tidak akan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan atau keuntungannya sendiri. Jabatan yang ia terima adalah sebuah kepercayaan dari Tuhan yang akan dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Dan yang terakhir, seorang yang bijaksana adalah seorang yang melihat sukses bukan sebagai langkah akhir dari kehidupan, melainkan sebuah hadiah atau bonus yang Tuhan berikan. Sukses bukanlah jasa dari usaha dan pengorbanan yang kita telah lakukan dalam kehidupan ini. Sukses adalah bonus dari Tuhan untuk kehidupan kita. Seperti talenta atau bakat, sukses semata-mata dipercayakan Tuhan di dalam kehidupan kita untuk kita pergunakan untuk kemuliaan nama-Nya.
Maukah kita menjadi seorang yang bijaksana?
Sumber gambar: http://izquotes.com