Menjadi Konselor: Pendahuluan
Setelah menyelesaikan perkuliahan di ITB, saya bersyukur memiliki cukup banyak waktu untuk dapat belajar hal-hal yang baru. Hal-hal di luar ilmu elektro yang selama empat tahun ini saya pelajari. Dan bersyukur, ada banyak buku yang bisa saya baca mengenal hal-hal baru, khususnya mengenai adat istiadat orang Batak dan dunia psikologi. Tulisan-tulisan saya dalam seri pelayanan konseling ini adalah hasil buah pikiran saya dalam menyikapi mengenai pelayanan konseling kristiani. Konseling beberapa kali saya lakukan selama perkuliahan kepada para teman dan sahabat yang datang dengan beragam persoalan yang terlihat menganggu mereka.
Konseling memang identik dengan pemberian saran atas beragam masalah yang muncul di dalam kehidupan manusia. Dan jujur, saya sendiri belum memiliki banyak pengalaman dan juga riset yang mendalam, khususnya ke dalam gereja atau pelayanan Kristiani yang ada di Indonesia. Saya juga belum menjadi seorang konselor yang handal. Namun, tulisan-tulisan ini saya persembahkan untuk para pembaca yang rindu untuk mulai belajar hal yang baru: Menjadi seorang konselor rohani. Ini juga sebagai sarana pembelajaran saya mengenai materi mengenai konseling Kristiani.
Menjadi Konselor: Apa yang Alkitab Katakan?
Alkitab memberikan gambaran kepada kita bahwa konseling merupakan bagian yang penting dalam karya keselamatan Allah kepada manusia. Tidak heran jika kita mengenal Yesus atau Anak Allah sebagai penasihat/ konselor ajaib (Yesaya 9:5). Roh Kudus yang diberikan Allah kepada manusia juga memiliki peran sebagai konselor, yang menolong, mengingatkan, menghibur, menguatkan, menyertai, menginsafkan dosa (Lukas 4:18-19, Yohanes 14:16,26, 15:26, 16:7-8). Allah harus kita akui adalah konselor yang agung. Apa yang dikerjakan Allah dalam seluruh rencana keselamatan-Nya tidak pernah lepas dari perwujudan pendekatan dan pelayanan konseling itu sendiri. Sebagai Allah, Dia mengosongkan diri dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:7). Dia juga menerima manusia tanpa syarat dan tanpa sikap menghakimi, meskipun manusia memiliki banyak kesalahan (Yohanes 8:11), kemudian Dia juga mau mencari dan menyelamatkan yang hilang atau yang tersesat (Lukas 8:26-39, 15:4), dan Dia juga mau mendengar seluruh keluhan yang tersimpan di dalam lubuk hati manusia (Yohanes 4:1-42, Amsal 20:5).
Berikut adalah rangkuman ayat-ayat Alkitab yang meneguhkan kita untuk menjadi konselor Kristen.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 9:5)
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, dan untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14:16)
tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajakan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 14:26)
Jikalah Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (Yohanes 15:26)
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibut itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan mengisafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. (Yohanes 16:7-8)
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (Filipi 2:5-7)
Sumber gambar: www.denverchristiancounselor.com