Menjadi Rendah Hati
Banyak orang Yahudi yang terkesan oleh pemunculan Yohanes Pembaptis. Dan hal itu membuat mereka mereka-reka, siapa Yohanes Pembaptis sebenarnya? Sebagian orang menduga, ia adalah Elia, selain itu ia juga diduga sebagai salah seorang nabi. Bahkan yang paling hebat lagi, banyak orang menduga ia adalah mesias, yang sedang Bangsa Israel nanti-nantikan.
Direka seperti itu, sema orang pasti senang dan bangga, bahkan dapat menyombongkan dirinya. Tetapi Yohanes tidak. Dengan jujur, ia menolak anggapan orang-orang tersebut. Yohanes bahkan mengakui bahwa dirinya bukan apa-apa.
“Apa yang kalian duga terhadap diriku, salah semua. Aku juga bukan mesias, bahkan membuka tali sepat-Nya pun aku tidak layak,” tegasnya (Lukas 3:16). “Aku hanya mempersiapkan jalan bagi Mesias itu.”
Seperti itulah yang Tuhan ingin kita lakukan di dalam hidup ini. Kerendahan hati adalah inisial orang kristen yang sebenarnya. Orang yang tinggi hati atau sombong karena sesuatu hal menunjukkan bahwa ia tidak percaya kepada Tuhan. Mengapa? Karena orang yang percaya kepada Tuhan pasti akan selalu menyadari bahwa semua yang terjadi di dalam hidupnya adalah karunia atau berkat Tuhan.
Seperti air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka berkat Tuhan akan disalurkan kepada orang-orang yang rendah hati, orang yang tidak sombong bahkan angkuh, yang percaya sepenuh hatinya akan pertolongan Tuhan. Rendah hati adalah tanda orang Kristen yang sejati.