Menjadi Terang Bagi Dunia
Judul artikel ini diambil dari sebuah lagu bahasa batak, yang kurang lebih terjemahannya adalah Kuingin Bersinar Bagi-Nya. Dalam bahasa Indonesia, beginilah lagunya.
Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya
dimana pun ‘ku berada, ku mengenangkan-Nya
Reff :Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus
bersinar, bersinar, aku bersinar terus
Aku pun ingin bersinar dan melayani-Nya
hingga di sorga ‘ku hidup senang bersama-Nya…
Lagu ini dikenal dengan judul Yesus Menginginkan Daku, dari KJ 424, ayat 1 dan 4. Sesuai dengan tema Jumatan kali ini, “Mahasiswa Terang”, lagu ini mengajak kita semua untuk menjadi terang atau bersinar bagi Dia di manapun kita berada. Sebagai acuan, yaitu apa yang dilakukan oleh Daniel di Istana Babel. Ia berani menjadi berbeda, menjadi orang yang berintegritas, dengan tetap menjaga kekudusan, yaitu dengan tidak menajiskan dirinya dengan makan makanan raja dan minum anggur. Dapat kita katakan, Daniel mau menjadi terang.
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kita dituntut untuk mampu bersinar di dunia ini. Waduh, pasti sangat sulit untuk dilakukan. Jangankan bersinar, agar tidak hanyut dalam arus dunia yang kejam dan bebas aja kita udah kesulitan, udah kecapaian, apalagi untuk tampil berbeda, bukan hanya tampil berbeda saja, kita harus mampu bersinar. Bersinar artinya kita menjadi terang, menjadi yang beda di antara seluruh kegelapan. Banyak orang Kristen yang menyatakan setia ikut dengan Tuhan Yesus, dan hanya menjadi terang di dalam persekutuan atau gereja, namun saat diajak untuk menjadi terang kepada dunia, ia menolak dan menyerah. Artinya apa? Kalau di dalam persekutuan yang semuanya seiman sering ada rintangan, apalagi menjadi terang atau bersinar bagi dunia, sudah pasti ada banyak rintangan dan halangan, ada akan banyak orang yang memusuhi bahkan membenci kita, seperti yang dialami Daniel ketika ia dimasukkan ke gua singa.
Tetapi ada berita gembiranya, Yesus bukan hanya menuntut kita menjadi terang atau bersinar saja, namun ia juga memampukan kita. Dapat kita lihat dari kehidupan Daniel, meskipun ia tidak makan santapan raja, ternyata perawakannya lebih baik dan lebih gemuk dari pada yang lain. Jadi, artinya menjadi terang itu susah-susah gampang. Memang susah untuk dilakukan, namun Yesus memampukan kita untuk melakukan hal yang susah itu. Jadi, sebagai manusia, tidak ada lagi kesulitan yang kita temui kalau ingin menjadi terang dan bersinar. Hanya tinggal kita, apakah kita mau dimampukan Yesus, mau memberikan sedikit pengorbanan kita kepada kemuliaan Tuhan di dunia ini?
Sebagai penutup artikel Jumatan hari ini, ijinkan saya kembali mengutip reffrein lagu di atas, yang bagi saya memiliki arti yang mendalam bagi kehidupan kita sebagai “mahasiswa terang”
Bersinar, bersinar, itulah kehendak Yesus
Bersinar, bersinar, aku bersinar terus
Bersinar bagi dunia pasti akan sulit, namun kita tahu Yesus akan memampukan kita untuk bersinar sampai kapanpun.
Renungan ini menjadi Artikel Utama Warta Jumatan PMK-ITB tanggal 08 Oktober 2010, dengan judul “Naeng Marsinondang Ngolungku”