Menjaga Kepercayaan
Ketika kita bicara tentang bisnis, kebanyakan orang akan berkata bahwa “business is about trust“–bisnis adalah masalah kepercayaan. Saat kita menunjukkan pada orang lain, entah itu klien, rekanan, konsumen, atau supplier bahwa kita bisa dipercaya dan diandalkan, kita sudah memiliki aset penting untuk terus menjalankan bisnis. Rasa percaya itu yang membuahkan keyakinan bahwa bisnis ini dapat terus dilanjutkan dan berjalan ke arah yang lebih baik. Namun, untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain, apalagi orang yang baru kita kenal, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Setelah mendapatkan partner bisnis yang baik, tentu kita harus terus mempertahankannya. Komunikasi yang lancar tentu yang paling utama, selain dari itu, ada integritas, kesediaan untuk mendengar dan mengerti pendapat orang lain. Selama bisnis ingin terus berjalan, kita harus terus menerus menjaga kepercayaan.
Bagaimana dengan kehidupan seorang profesional yang mengabdi pada sebuah perusahaan? Kepercayaan juga rupanya merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Kalau kita senantiasa belajar untuk menunjukkan sikap dan kinerja yang baik, bukan seadanya atau asal-asalan. Hal itu juga akan membuat tingkat kepercayaan atasan kita bertambah.
Seorang bijak juga pernah berkata dalam syairnya, “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat kaya, tidak akan luput dari hukuman.” Amsal 28:20.
Lantas bagaimana supaya kita mendapatkan kepercayaan itu? Saya bersyukur karena Tuhan memberikan prinsip di dalam firman-Nya untuk bisa memperoleh kepercayaan. Dalam ajaran Yesus di Lukas 16 dikatakan bahwa kesetiaan dan kebenaran yang kita tunjukkan dalam perkara kecil akan membawa kita pada perkara yang lebih besar. Kuncinya ternyata cukup sederhana. Setia melakukan hal dari perkara kecil dengan benar, maka Tuhan akan berikan perkara yang lebih besar. Jangan langsung kecil hati atau putus asa kalau kita belum “dipercayakan” atau mendapat “kepercayaan” yang besar. Tetap setia dan tetap berjuang dalam menjaga kebenaran.
Jadi, apapun yang saat ini dipercayakan pada kita hari ini, jangan menjadi “lemah”. Teruslah setia dan lakukan dengan benar dan sebaik mungkin. Kepercayaan itu akan datang dalam hidup Anda. Orang akan percaya kepada kita, dan kita akan memperoleh kesempatan yang lebih luas lagi untuk bekerja dan berkarya. Namun, yang jauh lebih penting juga adalah, tetap menjaga kepercayaan. Sekali gagal dalam ujian kepercayaan, dibutuhkan usaha keras dan waktu yang lama untuk bisa dipercaya lagi.