Merebut Kesempatan
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang…” (Galatia 6:10). Kronos itu adalah saat di mana kita setiap hari bangun pagi, sarapan, pergi sekolah, dan belajar di sana. Kita bissa menyebutnya dengan kebiasaan. Semuanya dapat terulang. Kalau telat bangun pagi dan terlambat ke sekolah, besok kita bisa berusaha untuk bangun lebih pagi lagi. Mencegah kejadian yang sama terulang lagi. Besok kita juga tetap harus bangun pagi dan melakukan aktivitas yang sama. Dalam kata lain, kronos bicara tentang waktu, musim, zaman, masa, waktu yang tepat, kesempatan yang sekarang ada.
Kairos beda lagi, ini lebih menekankan kepada kejadian yang mungkin hanya terjadi sekali dalam hidup. Kalaupun bisa terulang, mungkin tidak sama persis situasinya.Kita bisa sebut ini dengan kesempatan. Misalnya dalam menghadapi ujian. Kita gagal dalam ujian, akibatnya kita tidak lulus. Kesempatan ujian lagi bisa saja terjadi, tapi mungkin semester depan atau mungkin tahun depan. Intinya kesempatan itu sulit sekali terulang.
Kita harus merebut kesempatan. Tuhan berfirman: “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, di mana tidak seorang pun dapat bekerja”(Yohanes 9:4). “Siang” di dalam kutipan Firman Tuhan ini menunjukkan kairos, waktu-waktu “umum” atau kesempatan yang dapat kita gunakan untuk bekerja. Sedangkan “malam” menunjukkan waktu di mana kesempatan itu sudah hilang dan tidak dapat lagi kita peroleh.
Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama yang diberikan Allah. Namun, tidak setiap orang memiliki ilmu untuk memanfaatkan kesempatan. Banyak orang yang gagal di saat kairos itu datang, karena tidak mempersiapkan diri di saat kronos berlangsung.
Siapkanlah dirimu semaksimal mungkin selama masih ada waktu.
Saat kairos itu datang kita telah siap dan dapat merebut kesempatan itu.