Otoritas Yesus
Di dalam sepakbola, kita mengetahui ada seorang wasit yang memiliki kekuasaan penuh di dalam sebuah pertandingan. Dia berhak memberikan kartu kuning atau merah, memberikan penalti, mengesahkan gol, bahkan menghentikan sebuah pertandingan. Tidak ada yang boleh melawan keputusan wasit. Kita juga mengenal polisi di dunia lalu lintas. Di jalan, polisi berhak menghentikan semua jenis kendaraan. Cukup dengan satu tangan saja sebagai aba-aba berhenti, mulai dari mobil kecil hingga bus dan truk besar pasti akan menurut.
Wasit dan juga polisi adalah contoh dari sebuah otoritas. Otoritas adalah kekuasaan yang diberikan kepada seseorang untuk dapat melakukan sesuatu, berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab yang dia emban.
Para ahli Taurat dan orang Farisi sering mempertanyakan mengenai otoritas Yesus. “Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu..”(Lukas 20:2). Mereka mempermasalahkan otoritas ini karena mereka iri hati dengan Yesus. Saat itu, Yesus mulai mengalahkan popularitas mereka, dan bagi mereka ini adalah ancaman yang amat serius. Namun, mereka tidak menyadari bahwa otoritas Yesus bukan berlaku di bumi saja, namun juga di kehidupan kekal. Yesus berkuasa dan Ia mempunyai otoritas penuh atas kehidupan manusia. Kita dapat bersandar kepada-Nya, kita dapat mengandalkan-Nya di dalam kehidupan. Inilah otoritas Yesus penuh atas hidup kita.
Yesus berkuasa mengampuni dosa-dosa manusia. Ia berkuasa atas segala macam penyakit bahkan kematian pun dapat Ia kalahkan. Ia juga berkuasa atas angin ribut dan gelombang besar. Hanya Yesus saja yang memiliki otoritas mutlak atas seluruh kehidupan ini. Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita menghadapi masalah yang berat hari-hari ini? Yesus akan menolong kita melaluinya. Apakah kita bergumul dengan sakit penyakit? Yesus punya otoritas untuk menyembuhkannya. Yesus sanggup! Ia sanggup untuk memberikan kelegaan dan damai sejahtera bagi kita semua. Sebab semuanya ada di dalam otoritas Yesus.