Panggilan yang Harus Dilakukan
Pernahkah kita bosan dengan rutinitas kita sehari hari?
Apakah kita merasa gelisah dalam melakukan pekerjaan kita?
Mengapa selalu ada kisah orang yang menjatuhkan rekan kerjanya di kantor?
Mengapa orang berlomba-lomba mencari uang hingga kadang melupakan waktu pribadi dan keluarga?
Pernahkah kita berpikir mengenai sebuah panggilan yang harus dilakukan?
Sebuah perjalanan pasti memiliki awal dan akhir. Dahulu, saat masih berkuliah di Bandung, saya harus melakukan perjalanan naik bus dari Flyover Kranji di Bekasi (di dekat rumah) menuju Terminal Leuwipanjang di Bandung. Bekasi adalah kota awal, dan Bandung adalah kota akhir. Kota tujuan saya. Yang selalu membuat saya bersemangat dalam melakukan perjalanan adalah keinginan untuk melanjutkan perkuliahan setelah sejenak menikmati liburan di rumah. Ada banyak tugas yang harus dikerjakan, laporan yang harus dibuat, dan juga keinginan untuk bertemu dengan teman-teman. Kita senang melakukan perjalanan karena kita memiliki misi. Dengan sebuah misi, kita bisa fokus untuk mengerahkan semua daya yang kita miliki untuk sampai ke tujuan akhir kita. Kalaupun ada kesulitan di tengah perjalanan, kita akan terus berjuang dan berjalan.
Jika kita tidak memiliki misi, tentu kita akan dengan mudah berputar atau berbalik arah. Ada macet, kita mungkin langsung membatalkan niat kita. Kita jadi ogah-ogahan dan menggerutu di dalam perjalanan. Kalaupun akhirnya tiba di tempat tujuan, kita jadi bingung, untuk apa sebenarnya kita pergi ke tempat ini?
Saya ingin membandingkan perjalanan ke Bandung itu dengan perjalanan hidup manusia. Sama-sama, punya titik awal dan titik akhir. Awalnya, tentu adalah hari di mana kita lahir, dan akhirnya adalah hari di mana kita mati. Yang membuat kita ingin menjalani hidup adalah misi atau panggilan. Ada panggilan yang harus dilakukan dalam hidup ini. Perjalanan menjadi menyenangkan dan bermakna ketika kita melakukan apa yang harusnya kita lakukan sesuai dengan panggilan kita.
Tuhan memberikan panggilan kepada setiap manusia. Panggilan untuk masing-masing orang itu unik dan berbeda. Ada yang jadi guru, pemimpin, politikus, ilmuwan, hingga ibu rumah tangga. Impian atau cita-cita mungkin hanyalah bagian dari sebuah panggilan. Tugas kita adalah menemukan panggilan yang Tuhan berikan dan melakukannya. Hanya dengan itulah perjalanan hidup kita menjadi menyenangkan, penuh makna, dan bagi sebagian besar orang: ia sudah berhasil.
Lantas, apa yang diperoleh oleh mereka yang telah menemukan panggilannya? Sebuah kepuasan batin. Ada kepuasan dari dalam diri kita, yang berkata: “Ini sudah baik, inilah yang terbaik yang bisa saya lakukan.” Panggilan membuat semua hal yang kita kerjakan menjadi lebih bermakna. Membuat hidup kita menjadi berarti, dan membuat kita bisa terus berjalan maju meskipun ada begitu banyak tantangan yang menghadang.
Sumber gambar: inspirasi.co