Parningotan Ni Angka Na Monding HKBP
Minggu ini, tanggal 21 November 2010, adalah minggu terakhir Tahun Gereja HKBP. Minggu depan, kami akan memasuki minggu-minggu advent, sekaligus tahun baru Gerejawi. Di hari minggu ini, dibacakan orang-orang yang meninggal dalam periode 23 November 2009 hingga 21 November 2010. Khusus di HKBP Riau-Martadinata, ada dua belas orang jemaat yang meninggal tahun ini.
Mendengar pembacaan nama-nama orang yang meninggal kembali mengingatkan saya akan suatu hal ayng tidak dapat kita hindari sebagai manusia, yaitu kematian. Kematian adalah suatu hal yang pasti kita hadapi, siap atau tidak siap. Kematian adalah saat di mana jiwa dan tubuh kita tidak lagi bersatu untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan kita sehari-hari. Tubuh kita akan kembali menjadi tanah, dan jiwa kita akan kembali kepada Sang Pencipta.
Buat saya dan Anda, orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya, kita sudah beroleh jaminan keselamatan dan juga hidup yang kekal. Sebuah jaminan yang tidak dapat ditukar dengan apapun di dunia ini. Kematian bagi orang percaya bukanlah akhir, namun sebuah awal akan perjalanan mengikut Tuhan yang jauh lebih panjang. Perjalanan mengikut Tuhan di dalam dunia yang kekal. Kita tidak akan pernah tahu berapa sisa hari yang kita miliki, tetapi, kita tahu pasti, tangan-Nya terbuka menyambut kita, dan betapa indahnya surga, tempat yang akan kita tuju. Suatu hal yang teramat istimewa, kita tahu bahwa Allah telah menyiapkan rumah kekal bagi kita, sehingga saat kita menunggu kematian kita, kita tetap mampu tenang dan memuji Allah.
Tuhan, ketika aku menghembuskan napas terakhirku
Dan bertemu dengan-Mu dalam kematian,
maka hatiku akan selamanya menaikkan
Puji-pujian surgawi bagi Raja-ku. -Raniville
Dan bertemu dengan-Mu dalam kematian,
maka hatiku akan selamanya menaikkan
Puji-pujian surgawi bagi Raja-ku. -Raniville