Pelajaran Dari Semut: Pentingnya Sebuah Perencanaan
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata (Ams. 6:6-11).
Pelajaran Dari Semut
Semut adalah salah satu binatang terkecil di dunia. Saking kecilnya, dengan menginjakkan satu kaki saja, kita dapat mematikan puluhan semut. Ia pun dapat tertiup dan terpental hanya dengan tiupan angin dari mulut kita. Sewaktu kecil, adik saya dan saya sering bermain dengan hewan yang satu ini. Sarang semut yang berupa lubang kecil di tanah sering kami tutup dengan batu yang besar. Kami asyik melihat semut-semut ini kebingungan mencari jalan masuk ke sarangnya. Tetapi mereka tidak menyerah, dalam waktu singkat, mereka telah menemukan jalan lain untuk masuk ke sarangnya dengan menggali lubang lain. Pernah juga kami menutup jalur yang semut-semut pakai untuk bergerak, namun dalam sekejab mereka telah kembali menemukan jalur lain yang terdekat. Di jalur baru itulah mereka kemudian kembali bergerak untuk mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang.Mereka begitu rajin dan pantang menyerah. Mereka selalu terlihat bekerja mengangkat makanan, sebagai persiapan mereka di musim hujan.
Kitab Suci telah menyebutkan mengenai kecerdikan dan etos kerja dari serangga mungil ini. Semut dipuji sebagai teladan kerja keras bagi mereka yang sering bermalas-malasan: “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen” (Ams. 6:6-8). Semut menjadi alat pembelajaran bagi kita untuk bekerja dengan giat dan melakukan apapun semaksimal mungkin. Meskipun badannya kecil, semut dapat mengangkat beban hampir setengah berat tubuhnya. Sepanjang hari mereka terus bergerak, mencari makan kemudian membawanya pulang.
Allah begitu ajaib, melalui ciptaan-Nya kita dapat belajar mengenai banyak hal. Kali ini, kita belajar mengenai pentingnya perencanaan akan masa depan dan menyiapkan persediaan untuk masa yang akan datang, “semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas”(Ams. 30:25). Semut, serangga yang kecil itu telah mengajarkan kita bahwa hidup ini haruslah direncanakan, dan bahwa hidup ini harus dipenuhi dengan perjuangan. Sebuah pelajaran berharga dari semut yang kecil. Pelajaran Dari Semut: Pentingnya Sebuah Perencanaan