Pergi Untuk Kembali
Dalam hidup ini ada satu hal yang paling saya takuti, yaitu apabila saya ditinggalkan oleh orang yang saya cintai. Kematian juga menjadi momok sendiri bagi kehidupan manusia. Melakukan ini tidak bisa, melakukan itu tidak bisa. Pokoknya, hati terasa tidak enak. Hati pedih dan hampa. Kita terguncang, bingung ingin melakukan apa. Makan di meja makan teringat dengan dia. Jalan-jalan ke suatu tempat, teringat pernah jalan bersamanya. Ah, semua jadi menyedihkan ketika kita ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi atau cintai.
Banyak orang menyukai pertemuan, dan membenci bahkan cenderung menolak perpisahan. Pertemuan itu menyenangkan, tapi perpisahan itu menyakitkan. Saat orang lain pergi, kita pasti sedih. Begitu pula murid-murid Yesus saat Yesus pergi dan naik ke sorga. Murid-murid mungkin takut dan tidak punya pegangan, karena merasa guru mereka meninggalkan mereka sendirian.
Tapi tahukah kita yang sebenarnya? Yesus tidak pernah pergi meninggalkan kita. Dia hanya pergi sementara dan akan kembali lagi. Bahkan Ia mengirimkan Roh Kudus untuk senantiasa menuntun dan memelihara kita, dan memampukan kita dalam menjalani kehidupan ini dengan baik.
Dia pergi untuk kembali. Indah bukan? Itulah satu-satunya harapan kita, satu-satunya pegangan kita, dalam hidup ini. Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita selamanya, dia pasti kembali suatu saat nanti untuk mengangakat kita dalam kemuliaannya. Haleluya!