Persahabatan itu indah
Persahabatan itu indah dan menakjubkan. Sampai sekarang saya terkagum-kagum mendengar cerita tentang orang lumpuh yang diturunkan dari atap untuk disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Saya mengagumi bagaimana ia disembuhkan, tapi saya lebih kagum lagi bagaimana ia dibawa ke tempat itu. Ia digotong oleh keempat temannya. Itu pasti berat. Mungkin tempat itu jauh. Dan kemudian tempat itu sudah dipenuhi banyak orang sehingga tidak ada lagi jalan masuk. Untungnya keempat temannya tidak kehabisan akal. Mereka kemudian menggotong orang lumpuh itu naik ke atap. Kemudian mereka mengikat tilam pembaringan itu dengan empat utas tali. Sesudah itu mereka membuka atap. Lalu mereka mengulur tali itu dan menurunkannya perlahan-lahan ke bawah. Itu pasti susah. Pasti harus berhati-hati dan seimbang. Bayangkan betapa susahnya menurunkan orang sakit yang terbaring di tilam dengan tali dari atas rumah. Kalau salah satu utas tali itu terlalu cepat turunnya, pasti tilam itu miring dan orang itu jatuh. Tapi ternyata mereka berhasil. Hebat sekali. Bukan main cakapnya para sahabat orang lumpuh itu.
Selanjutnya? Mereka masih ada di atas atap. Mereka tidak bisa turun. Mereka menatap dan menunggu di atas. Rupanya Tuhan Yesus juga langsung melihat ke atas. Tuhan Yesus bisa melihat mereka. Mereka mungkin saja takut, sebab mereka mengganggu Tuhan Yesus yang sedang mengajar. Namun di wajah mereka juga tampak keinginan agar teman mereka dapat disembuhkan.
Persahabatan memang indah. Hal itu pasti juga dirasakan oleh orang lumpuh dalam cerita kita. Mungkin sampai puluhan tahun ia tetap mengenang mereka yang terengah-engah menggotong ia ke atas atap. Tangan-tangan itu. Tangan-tangan para sahabat. Persahabatan memang mengagumkan. Alangkah bedanya sikap bersahabat dari sikap bermusuhan. Hidup pasti menjadi damai oleh sikap saling bersahabat. Kini orang lumpuh itu sehat sejahtera. Ia telah mengalami mujizat penyembuhan. Namun sebelum itu ia sudah mengalami mujizat yang lain, yaitu mujizat persahabatan.
Renungan ini menjadi Artikel Tambahan Warta Jumatan PMK-ITB tanggal 11 Februari 2011, dengan judul “Mujizat Persahabatan”, dengan berbagai perubahan dari judul aslinya.