Proses Pembersihan Tuhan
Seorang tukang pahat batu terkenal tengah diwawancarai oleh reporter televisi, berikut petikan wawancara tersebut.
Reporter : Pak, apa pendapat Bapak mengenai profesi tukang pahat batu?
Tukang pahat : Tukang pahat batu sebenarnya adalah profesi yang sangat mudah. Dari seonggok batu tak berharga, saya bisa melihat ada “patung” nan indah di dalamnya. Nah, tugas tukang pahat batu hanyalah membersihkan serpihan-serpihan kecil dan menggosok batu itu. Hasilnya, sebuah patung batu indah muncul dengan sendirinya.
Reporter : Baik pak, terimakasih.
Sang reporter hanya tersenyum kaku mendengar jawaban dari sang tukang pahat.
Proses Pembersihan Tuhan
Mendengar wawancara tersebut, saya teringat akan sabda Yesus, khususnya mengenai “membersihkan serpihan-serpihan”. Sabda Yesus itu terdapat dalam Yohanes 15:2. “…setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.”
Sabda Yesus tadi berarti ranting yang sudah berbuah tetap akan dibersihkan supaya ia dapat menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat, yang menghambat proses pertumbuhan dan pembentukan buah. Pada akhirnya, ranting itu akan semakin bersih dan semakin berbuah banyak.
Sama halnya dengan proses pembuatan patung batu tadi, seonggok batu juga dibersihkan. Dibersihkan dari tanah, debu-debu halus, lumut, zat-zat lain yang mengotori batu. Batu itu dibersihkan dan terus dibersihkan hingga menghasilkan patung batu yang indah.
Demikian juga dengan kehidupan kita semua teman-teman. Allah juga tidak berhenti bekerja. Allah terus-menerus membersihkan kehidupan kita dari tindakan, kebiasaan, maupun sifat-sifat yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Lewat berbagai masalah dan persoalan, sesungguhnya proses pembersihan Tuhan tengah berlangsung.
Biarlah kita tetap setia menjalani proses pembersihan Tuhan ini. Sehingga Tuhan Allah akan mendapati hidup kita menjadi semakin bersih dan indah.
Sumber Gambar : BlogSpot