Apakah rokok dan minuman keras dapat membuat kita tidak masuk surga?Hanya adalah satu hal yang membuat kita tidak masuk surga: mengabaikan suara Roh Kudus dalam hati kita untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, terus menerus demikian sampai kita meninggal. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang mempermasalahkan hal-hal kecil. Dia benar-benar adil dan mampu menghakimi hati setiap orang di manapun orang itu berada.

Bagaimana pun, dosa memiliki harga yang harus dibayar. Sembarangan menggunakan tubuhmu juga memiliki harga yang harus dibayar. Ada konsekuensinya. Ada akibatnya. Kamu bisa merokok dan minum minuman keras sambil masih mengakui Kristus, namun kamu bisa mati karena kecelakaan saat mabuk atau karena kanker paru-paru. Ingat, bukan Tuhan yang membunuhmu. Kamu sendiri yang memilihnya.

Bagi saya, penting untuk memahami dosa, pertobatan, dan pengampunan Tuhan dengan baik. Berikut ini adalah ayat-ayat yang mampu memberikanmu gambaran yang jelas mengenai semua hal tersebut.

Siapa saja yang berdosa? “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Roma 3:23)

Apa konsekuensinya? “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)

Bagaimana kita dapat terbebas dari dosa? “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)

Apakah kita perlu melakukan sesuatu lebih dari sekadar bertobat? “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” (Matius 3:8)

Apakah Tuhan masih mengingat-ingat dosa kita setelah kita mengaku kepada-Nya? “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” (Yesaya 43:25)

Tingkah laku kita kadang-kadang menyebabkan kita mengalami konsekuensi-konsekuensi yang kita tidak ingin hadapi. Allah memang akan selalu mau mengampuni semua dosa dan kesalahanmu, tetapi Allah tidak menghapuskan konsekuensi atau akibat dari dosamu itu. Kamu harus tetap menanggungnya sendiri. Percayalah, mengikuti Yesus Kristus sebagai Tuhan akan membuat kita terus belajar untuk menjadi sempurna seperti-Nya.