Salib dan Kasih Karunia Allah
Simbol salib sangat terkenal dalam kehidupan ini. Banyak negara memasukkan unsur salib ke dalam benderanya, misalnya Inggris dan Swiss. Simbol sallib juga seringkali ditemukan di hampir semua rumah sakit di seluruh dunia. Simbol salib berarti selamat. Selamat dari apa? Selamat dari perang dan perpecahan dalam politik suatu negara. Selamat dari penyakit yang hampir merenggut jiwa. Dan yang paling utama, salib adalah tanda keselamatan manusia dari hukuman kekal.
Yesus sendirilah yang dipaku dan digantung di kayu salib dan menanggung semua kesengsaraan yang seharusnya ditanggung oleh manusia berdosa. Karena penyaliban dan penebusan Yesuslah kita mendapatkan kasih karunia yaitu keselamatan dan hidup yang kekal. Bukankah itu kebutuhan mendasar setiap manusia? Keselamatan dari dosa dan maut?
Bersyukurlah kita karena mendapatkan kasih karunia itu. Setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat lantas apa yang mesti kita lakukan? Mama seringkali berbicara tentang dimensi salib. Salib ada yang menuju ke atas, ke samping, dan ke bawah. Ke atas menunjukkan kasih dan percaya kita kepada Allah yang Mahakuasa, sebagai ungkapan rasa syukur dan iman kita kepada-Nya. Ke samping menunjukkan ungkapan kasih kepada sesama yang ada di sekeliling kita. Yang terakhir menuju ke bawah adalah kasih kepada diri sendiri, seperti mengasihi sesama kita.
Sebenarnya ini adalah penjabaran tentang hukum kasih yang diberikan Yesus kepada kita. Semua ini adalah respon kita akan kasih karunia keselamatan dan hidup kekal yang telah diberikan Yesus kepada setiap orang yang percaya kepadanya.