Sampai Babak Terakhir
Kerap kali gol-gol penentu di dalam suatu pertandingan sepakbola terjadi menjelang akhir pertandingan. Menit ke-80 dan seterusnya adalah waktu yang krusial bagi semua tim yang bertanding. Waktu-waktu ini menuntut pemain untuk dapat berkonsentrasi penuh di sisa pertandingan. Meskipun badan atau fisik sudah jauh melemah, hasil yang diperoleh di akhir pertandingan adalah penyemangat amat kuat.
Coba bayangkan, kamu adalah seorang pemain sepakbola di sebuah tim yang cukup terkenal dan sukses. Kemudian, kamu mengatakan bahwa kamu hanya ingin berlatih saja dan tidak mau bermain saat pertandingan. Atau kamu hanya ingin bermain sampai babak pertama saja. Apakah reaksi pelatihmu? Lebih jauh lagi, apakah yang akan teman-teman satu timmu katakan?
Mereka pasti akan kecewa dan terganggu dengan sikapmu itu. Jika kamu ingin bergabung di dalam suatu tim, tidak hanya rajin berlatih saja, tetapi kamu juga harus mau ikut bertanding. Dan jika kamu sedang bermain, kamu seharusnya ikut pertandingan sampai babak terakhir, dan bukannya berhenti di tengah-tengah pertandingan. Boleh dikatakan, di dalam sebuah pertandingan waktu-waktu terakhir adalah waktu-waktu yang menentukan.
Sampai Babak Terakhir Hidup
Analogi pertandingan ini sekarang kita cerminkan di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Dan fakta ini juga pasti akan kita temukan, di mana sebagian orang memilih hanya untuk ikut berlatih saja tanpa ingin ikut pertandingan. Mereka hanya ingin mengikuti bagian-bagian yang mudah saja (saat-saat memperoleh berkat atau tidak ada masalah), dan untuk bagian yang sulit dan melelahkan mereka tidak ikut(pergumulan dan pelayanan). Padahal, di saat-saat itulah peran dan keberadaan mereka amat dibutuhkan.
Tuhan Yesus menginginkan kita menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam tangan-Nya. Tidak pernah ada di dalam kamus Tuhan, penyerahan hidup yang setengah-setengah, untuk Tuhan atau untuk dunia. Tuhan Yesus menginginkan keutuhan tersebut. Jangan kita mengikut Tuhan hanya di dalam keadaan senang saja, kemudian saat menghadapi masalah kita malahan lupa. Atau sebaliknya, kita mengikut Tuhan hanya di dalam keadaan yang serba sulit, kemudian saat kita nyaman dan aman, kita melupakan Tuhan.
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1:12
“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Wahyu 2:10
Kadang mungkin kita merasakan mengapa Tuhan begitu tega membuat aku menderita dengan pergumulan hidup, dengan masalah hidup yang seakan-akan tidak ada hentinya. Namun, kutipan Firman Tuhan di atas hendaknya bisa menjadi kekuatan bagi setiap kita. Allah menjanjikan sebuah mahkota kehidupan bagi siapa pun yang tahan uji–tahan dalam pencobaan–dan tetap setia kepada Tuhan. Dia tidak ingin membuat kita menderita! Dia hanya ingin memimpin kita pada sebuah arah yang akan membuat kita berkata dengan bangga, “Pertandingan ini berat, Tuhan, terutama pada babak terakhir. Terima kasih untuk mempercayai aku bermain. Itu adalah pertandinganku yang terbaik.”
Ayo berjuang sampai babak terakhir kita!
Sumber Gambar : BlogSpot