Stop Menggerutu
“Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,supaya musuhku jangan berkata: “Aku telah mengalahkan dia,” dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” (Mazmur 13:2-6)
Di dalam hidup ini, ada berbagai alasan yang membuat kita sering menggerutu: permasalahan hidup yang seakan tiada habis, beban studi yang berat, orang-orang di sekitar kita yang mengecewakan, atau biaya akan kebutuhan hidup. Ada banyak hal yang membuat kita menggerutu.
Stop Menggerutu!
Apa yang harus kita lakukan? STOP menggerutu mulai sekarang. Berhenti untuk tidak bersyukur akan apapun yang telah kita peroleh. Coba perhatikan orang-orang lain yang harus mengais sampah atau meminta-minta di jalan setiap hari, untuk menyambung hidup. Juga lihat mereka yang harus berjalan puluhan kilometer untuk pergi ke sekolah atau bahkan tidak mampu untuk membeli buku pelajaran. Perhatikan juga orang-orang dengan berbagai ketidakmampuan, seperti orang yang tidak dapat melihat, mendengar, atau cacat fisik lainnya. Dengan menggerutu, kita tidak bersyukur atas semua berkat dan karunia Tuhan.
Di dalam bacaan Mazmur ini, kita juga menemukan sikap yang menggerutu (perhatikan ayat 2-5). Pemazmur mempertanyakan keberadaan Tuhan. Tetapi pada akhirnya, Pemazmur berhenti menggerutu dan ia mengarhkan pandangannya kepada kasih setia Allah. Dan ketika ia melihat kasih setia Allah di dalam hidupnya, ia bersorak-sorak karena penyelamatan Tuhan atas dirinya. Lalu apa yang pemazmur lakukan setelahnya? Ia bernyanyi untuk Tuhan, sebagai wujud nyata dari rasa syukurnya.
Agaknya sikap yang selalu mau bersyukur tidak pernah hilang dari kehidupan kita. Menggerutu hanya akan membuat masalah itu seakan-akan lebih berat daripada yang sebenarnya. Ketika kita mau bersyukur, kita akan dapat tersenyum, dan memperoleh sukacita dalam menjalani hari-hari yang ada. Kita selalu tahu, bahwa di dalam setiap hal, kebaikan dan kemurahan Tuhan selalu ada.