Sudahkah Anda Bersyukur?
Sepuluh orang semuanya berpenyakit kusta. Mereka sama-sama datang kepada Yesus dan berteriak mohon belas kasihan Tuhan Yesus. Mereka mengharapkan penyakit kusta yang mereka derita–disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Ketaatan mereka kepada apa yang Tuhan Yesus perintahkan menunjukkan kepercayaan mereka bahwa Yesus sanggup dan mau menyembuhkan mereka.
“Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam-imam”, itulah yang Yesus ucapkan kepada kesepuluh orang kusta itu. Sekalipun tidak ada kata sembuh di dalam ucapan Yesus, semuanya tetap percaya akan sembuh. Dan benarlah, di tengah perjalanan untuk ke Bait Suci bertemu dengan imam-imam, mereka semua sembuh. Ya, benar-benar sembuh dari penyakit kusta yang mereka derita.
Sudahkah Teman-Teman Bersyukur?
Namun ada hal menarik yang dapat kita pelajari dari cerita ini. Sembilan orang dengan semangat tinggi bergegas pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan kesembuhan mereka. Tinggal satu orang–orang Samaria yang datang kembali kepada Yesus. Orang asing ini–Tuhan Yesus menyebutnya–segera menghentikan langkahnya ketika menyadari dirinya telah pulih dan bersyukur kepada Yesus. Tuhan Yesus menghargai sikapnya yang tahu bersyukur atas kesembuhan yang ia peroleh. Ia tidak hanya mendapat kesembuhan dari kusta, tetapi juga memperoleh keselamatan karena imannya.
Dalam doa kita berseru-seru memanggil Tuhan Yesus karena berbagai masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini. Kita senang dan bersukacita pada saat Tuhan menjawab doa kita. Kita mengadakan pesta atau ucapan syukur merayakan kelulusan, kesembuhan, dan kabar sukacita lain. Tetapi sudahkah Anda bersyukur kepada Tuhan Yesus terlebih dahulu?
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:18)
sumber: www.bethe1uwolmsted.blogspot.com