Teladan Seorang Raja Daud
Begitu Daud dimahkotai sebagai raja atas keseluruhan Israel, ia pun memindahkan Taurat Tuhan kembali ke Yerusalem. Ia ingin mengutamakan ibadah kepada Tuhan di atas segala-galanya. Ia mau memberikan teladan kepada Bangsa Israel mengenai pentingnya kehadiran Tuhan. Setelah melalui serangkaian pelarian sejak muda, kini Ia telah menjadi seorang raja. Tidak main-main, raja atas seluruh Israel. Bangsa yang besar dan adalah bangsa pilihan Tuhan. Namun, ada hal menarik yang bisa kita pelajari dari Daud. Inilah teladan seorang raja Daud.
Setelah bertahun-tahun meraih kesuksesan politik dengan karir militer yang cemerlang, Daud semakin dihormati dan dijunjung oleh seluruh rakyat dan para musuhnya. Bagi bangsa Israel, Daud adalah raja mereka yang paling terkenal.
Namun, setelah masa-masa kesuksesan itu, Daud mulai merenungkan kembali keberadaan sahabatnya, Yonatan. Mungkin sore hari setelah pulang berperang, Daud mengingat kembali tentang janji yang pernah dia buat bersama dengan Yonatan. Sebuah komitmen abadi yang dahulu pernah mereka buat bersama-sama. Daud merasa berhutang budi, dan mulai mencari informasi, apakah ada yang tersisa dari keluarga Saul, yang kepadanya ia bisa menunjukkan kemurahan dan mengingat kebaikan sahabatnya, Yonatan.
Setelah itu, Ziba, salah seorang hamba Saul disuruh menghadap Raja Daud. Ia tahu seluk beluk keluarga Saul, termasuk salah seorang keturunan Saul yang masih hidup. Namanya Mefiboset, seorang pemuda yang timpang. Daud tersenyum senang, ada harapan untuk menepati janjinya kepada Yonatan.
Ziba bercerita, “Ketika berusia lima tahun, kabar tentang kematian ayah dan kakeknya dalam satu pertempuran sampai ke Yizreel. Pengasuh Mefiboset begitu ketakutan, kalau-kalau Daud mencari dan ingin membunuhnya. Saat lari, Mefiboset jatuh dari gendongan hingga cedera parah dan menjadi cacat sampai hari ini. Hal ini normal terjadi, untuk mencegah terjadinya kudeta di masa mendatang, maka seluruh keturunan raja sebelumnya, sebaiknya dihilangkan. Namun, pengasuhnya tidak tahu, bahwa Daud terus memegang janjinya kepada Yonatan.”
Suatu pengingat penting tentang perjanjian bisa kita lihat di sini. Saat masih muda dahulu, Yonathan yang mencari Daud, yang lebih besar mencari yang lebih kecil. Kini, saat Daud menjadi raja atas seluruh Israel, ia balas mencari Mefiboset, yang jauh lebih kecil. Apa yang Mefiboset miliki sehingga Daud rela mencarinya susah-susah? Namun, itulah makna sebuah perjanjian. Teladan Seorang Raja Daud adalah untuk menepati janjinya. Setelah lebih dari 20 tahun, kini Daud memiliki kuasa yang sangat besar untuk mencari dan memberkati dia.
Saya juga jadi mengingat kembali hubungan antara Tuhan dan manusia. Manusia layaknya Mefiboset. Lemah, cacat, ketakutan dan terasing dari hingar bingar kerajaan. Namun, Tuhan rela datang dan mencari kita. Kita tidak punya apapun yang pantas untuk diberikan, namun Tuhan mau repot-repot mencari dan ingin memberkati kita.
Sumber gambar: Kisah Sekolah Minggu