Terus Berlari
Selama liburan Natal ini, saya sempat menonton acara Asean Amazing Race ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Sesuai namanya, memang acara ini didesain seperti perlombaan di mana para peserta (berpasangan, baik suami-istri, sahabat, bahkan tetangga) akan dibawa ke suatu wilayah yang baru dan memecahkan kode atau petunjuk untuk mengetahui tempat tujuan mereka berikutnya. Seperti episode di Singapura kemarin, di mana mereka harus berlarian di taman mencari petunjuk dari salah seorang pegawai, kemudian ke Waterfront Promenade dan melihat petunjuk bendera yang ada di gedung-gedung bertingkat. Setelah itu mereka naik bus, kereta, taksi, untuk menuju tempat yang ada di petunjuk. Mereka terus berlari menuju tujuan akhir, di mana ada hadiah 1 juta dollar bagi yang tercepat.
Menjelang penghujung tahun 2016 ini saya juga diingatkan kembali mengenai perjalanan hidup yang saya dan teman-teman telah tempuh. Tahun ini mungkin usaha kita mengalami kegagalan. Atau mungkin jadi tahun yang berat bagi teman-teman yang mengalami PHK. Ada juga kisah seorang sahabat di mana ia masih harus mengulang topik skripsi atau tugas akhirnya. Tahun ini juga mungkin Tuhan masih belum memberikan teman hidup yang begitu didambakan. Atau juga kehadiran sang buah hati yang begitu dirindukan. Perjalanan hidup di tahun ini memang tidak mudah dan terasa berat dan rasanya keinginan untuk menyerah ada di depan pintu.
Rasul Paulus pun membandingkan kehidupan Kristen dengan sebuah perlombaan. Ia mengajak kita untuk tidak menoleh ke belakang dan mengijinkan segala kegagalan dan sikap buruk di masa lalu untuk membebani kita. Ia pun mengajak kita untuk tidak berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Ia mengingatkan kita untuk terus berlari pada tujuan kita, yakni menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia juga mengingatkan kita tentang “apa yang ada” atau “apa yang kita miliki sekarang” yakni Yesus Kristus itu sendiri. Dengan begitu, kita beroleh pengharapan, kekuatan, dan penghiburan akan penyertaan Tuhan dalam perlombaan iman ini.
Meri terus berjuang di penghujung tahun ini. Terus berjuang dalam pekerjaan, dalam sekolah, dalam segala aktivitas, dalam hubungan kita dengan keluarga dan orang lain. Milikilah iman yang teguh di dalam Kristus Yesus. Ia sudah lahir ke dunia dan Ia hadir untuk menolong kita terus berlari mengejar tujuan akhir kita: hidup bersama dengan Kristus selama-lamanya.