Tuhan Seberapa Besar Engkau Mengasihiku?
Saat saya bersekolah minggu di rumah Tante Hana, saya merasa terkesan dengan salah satu lukisan di rumahnya. Lukisan yang berada di tengah ruangan yang menggambarkan keadaan saat Tuhan Yesus disalibkan. Lukisan itu menyadarkan saya kembali mengenai kasih dan pengorbanan Yesus bagi semua manusia berdosa. Tapi tidak hanya itu, saya merasa tertegun dengan tulisan yang ada di bawahnya:
“How much do you love me?” I asked Jesus.
And he stretched out his arms on a cross and said “this much.”
Tuhan Seberapa Besar Engkau Mengasihiku ?
Yesus merentangkan tangan-Nya di salib dan berkata, “Sebesar ini.” Ya, dalam keadaan hina tersalib sekalipun, cinta Yesus tidak sirna. Kita ingat apa perkataan pertama Yesus di atas kayu salib. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34). Inilah kalimat yang mencetuskan kasih di tengah-tengah kasih, kalimat yang mencetuskan keheranan di tengah-tengah keheranan. Dalam kepicikan orang-orang dan kesulitan yang besar, Yesus berkata: “Ampunilah mereka.” Ini adalah bukti bahwa Yesus Kristus adalah sumber cinta kasih yang paling murni, mutlak, dan tidak berubah. Kristus memohonkan ampun bagi mereka yang memakukan diri-Nya, yang mengejek, mencambuk, dan yang murtad. Ia memohonkan pengampunan yang orang yang penyakitnya disembuhkan, orang yang pernah ditolong-Nya dari kerasukan setan, tetapi yang tidak hadir saat Dia disalibkan. “Ya Bapa, ampunilah mereka…” Inilah cinta di atas segala cinta, inilah keajaiban di atas segala keajaiban. Inilah keagungan dan kehormatan, kesucian dan kemurnian diatas segala hal baik yang terjadi di dunia ini.
Coba kita bandingkan perkataan Yesus dengan perkataan filsuf-filsuf, atau para pendiri agama yang lain serta orang-orang yang paling agung yang pernah hidup di dunia ini. Kita akan mendapatkan fakta bahwa Yesus Kristus jauh lebih tinggi dari siapapun. Jauh lebih tinggi dari segala manusia atau malaikat, Dia adalah Allah. Pada waktu diikat, Dia bisa diikat. Pada waktu dipaku, tubuh-Nya bisa dipaku. Tapi cinta kasih-Nya yang begitu agung tidak bisa dibatasi oleh paku, cambuk, dan segala penderitaan. Cinta kasih Yesus Kristus masih terus keluar, memancar, membasahi seluruh dunia. Cinta yang keluar dari sumber cinta itu sendiri adalah cinta yang paling murni. Dia yang adalah cinta itu menyatakan cintanya bagi dunia! Meskipun manusia membenci, mengutuk, menyiksa-Nya, Yesus Kristus tetap mencintai manusia.
Tuhan seberapa besar Engkau mengasihiku ? Pada waktu paku pertama masuk ke dalam daging Yesus Kristus, maka pada saat yang sama darah pengampunan dosa keluar. Cinta kasih yang menembus segala batasan keluar dan memancar. Cinta kasih yang begitu agung dan mulia, cinta yang mempunyai kemampuan untuk menghentikan kemarahan dan penghukuman Tuhan Allah akan orang berdosa.
Sadarilah teman-teman begitu besarnya kasih dan pengampunan Allah melalui Yesus Kristus. Kita yang tadinya tidak layak, dibenci dimusuhi Allah, dijadikan sasaran penghukuman, lantas menjadi anak kesayangan-Nya. Lewat darah-Nya yang kudus, Dia telah menyucikan membersihkan kita dari segala dosa, sehingga kita layak menghadap-Nya, memanggil-Nya “Ya Bapa”.
Sumber Gambar : BlogSpot