Ugrok dan Pinki
Kunjungan saya ke toko buku Kalam Hidup di Jalan Ir. H. Djuanda, Bandung, Jumat tanggal 03 September 2010 mengingatkan saya tentang sebuah pengalaman yang saya alami bertahun-tahun lalu. Saat masih kecil, saya juga sering mengunjungi toko buku Kalam Hidup untuk membaca buku-buku rohani. Salah satu buku yang terkenang adalah buku berjudul Ugrok dan Pinki, sebah buku cerita anak-anak yang menceritakan kisah sahabat sejati.
Kisah Ugrok dan Pinki
Awal cerita, Ugrok adalah seekor babi kecil yang sangat iseng dan nakal. Pinki adalah seekor itik kecil yang baik dan polos. Mereka bermain bersama setiap hari dengan hewan-hewan lain. Suatu saat, Ugrok sengaja menggali lubang dan menutupinya dengan ranting serta daun. Ugrok lalu memanggil-manggil Pinki, hingga diceritakan Pinki terperosok ke dalam lubang. Ugrok tertawa terbahak-bahak, meskipun Pinki berteriak-teriak minta tolong. Hingga menjelang malam tidak ada yang menolong Pinki, dengan sekuat tenaga, Pinki akhirnya bisa keluar dari lubang tersebut dan kembali ke rumahnya dengan badan yang kotor. Esok harinya, Ugrok meminta maaf kepada Pinki dengan biasa-biasa saja, dia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Sebagai seorang sahabat, Pinki memaafkannya, lalu mereka kembali bermain bersama. Beberapa hari kemudian, Ugrok ingin bermain kemah-kemahan di tengah hutan. Ugrok telah mendirikan kemah lalu dia mencari kayu bakar untuk membuat api unggun. Tak disangka-sangka, api yang dia buat tidak dapat dipadamkan, dan mulai membuat pohon-pohon di hutan mulai terbakar dan api pun mengepung Ugrok. Pinki yang melihat dari kejauhan, langsung berlari untuk menolong sahabatnya, Ugrok. Ugrok terus berteriak meminta tolong, hingga Pinki datang dan menolongnya. Ugrok berlindung di belakang punggung Pinki, mereka berdua mencoba untuk keluar dari hutan.
Namun, saat hampir keluar dari hutan, sebatang kayu besar menimpa Pinki. Ugrok berteriak ketakutan, namun Pinki menyuruh sahabatnya untuk pergi meninggalkannya untuk mencari pertolongan. Ugrok lari sekencang-kencangnya keluar dari hutan dan mencari pertolongan.
Singkat cerita, api berhasil dipadamkan. Ugrok terus menunggu Pinki yang belum keluar dari hutan tersebut. Ia mencari-cari sahabatnya, Pinki, dan hanya menemukan tulang belulang itik, yang adalah tulang dari Pinki. Ia sangat sedih akibat perbuatannya, sahabatnya mati dan meninggalkan dia selamanya. Mulai saat itu, Ugrok menjadi babi yang baik hati, seperti Pinki dan ia memiliki banyak teman.
Cerita tentang persahabatan antara Ugrok dan Pinki terus terkenang di seluruh dunia binatang. Bahkan hingga keturunan Ugrok yang kesekian. Pinki, sahabat terbaik yang pernah Ugrok miliki telah rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan Ugrok.
Kita, manusia juga memiliki sahabat sejati, yaitu Yesus Kristus. Ia rela mengorbankan nyawanya untuk memberikan keselamatan bagi kita yang mau percaya kepada-Nya. Meskipun sering kita menyakiti hatinya, namun Yesus tetap ingin menjadi sahabat kita. Tinggal kita sekarang, mau menerimanya sebagai sahabat atau terus menutup pintu hati kita. Terima Kasih kepada Toko Buku Kalam Hidup, Bandung. Tuhan Yesus Memberkati.
sumber gambar : blogspot
1 thoughts on “Ugrok dan Pinki”