Ujian Kehidupan
“Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Roma 5:4
Meski kadang terasa tidak mengenakkan, kita semua pasti mengalami ujian di setiap taraf pertumbuhan di sepanjang kehidupan. Misalnya, untuk bisa naik kelas dan lulus sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, harus ada ujian yang dihadapi. Ada rasa khawatir dan takut ketika mengerjakan ujian tersebut. Selain itu, untuk masuk sebuah perusahaan yang diidamkan, Anda harus melewati ujian psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan lain-lain. Demikian juga dalam kehidupan. Ada berbagai macam tes yang harus dihadapi dan diselesaikan agar level kedewasaan rohani kita naik. Pendeknya, ujian biasanya mendahului peningkatan jenjang. Semakin tinggi jenjang yang akan ditempuh, akan semakin sulit ujian yang dihadapi. Itu semua dilakukan semata-mata untuk melihat seberapa siap diri kita menghadapi jenjang/tingkatan baru tersebut.
Sasaran kita adalah harus lulus dalam setiap ujian itu. Lulus ujian, berarti kita maju selagkah kepada jenjang berikutnya. Jikalau tidak lulus, ada kesempatan lain untuk melakukan ujian kembali. Dalam Roma 5:4 dikatakan saat kita bertahan melewati semua ujian yang diwajibkan bagi kita, pada akhirnya kita akan mendapatkan pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan. Mengapa? Karena pengharapan itu ada di dalam Kristus.
Karena sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum diuji coba, demikianlah juga dengan kita. Jadi, mari kita hadapi ujian apapun yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita saat ini. Ingatlah, bahwa hal tersebut dibutuhkan agar kita siap dipakainya pada saat yang tepat. Setelah kita tahan uji, kita akan memperoleh kemenangan yang pasti dan pengharapan dalam Kristus yang tidak akan pernah mengecewakan.
Ujian kehidupan akan membawa Anda kepada kaki-Nya. Tetaplah di sana, maka pengharapan itu sungguh ada. Tuhan Yesus tidak akan pernah membiarkan kita sendirian, bahkan di saat ujian kehidupan itu berlangsung.
Sumber gambar : BlogSpot