Untukmu, Sahabatku#2, Keluarga Tulang Iren-part 1
Tulang Iren dan Nantulang Iren, berada di tengah. (Facebook) |
Ini adalah bagian yang kedua. Bagian 2 sama berharganya, sama pentingnya dengan bagian 1. Kalau Anda bertanya mengapa keluarga ini ada di nomor 2, itu semua karena saya sulit mendeskripsikan masing-masing anggota keluarga yang sangat saya cintai ini. Terlalu banyak kebaikan yang mereka berikan, sejak saya belum lahir bahkan hingga hari ini. Sayapun tidak bisa lagi mengingat semua itu. Jujur, saya amat berhati-hati dalam memilih kata-kata untuk posting ini. Jadi selamat membaca dan merenungkan cerita ini.
Banyak orang yang sikapnya bisa berubah, seiring perubahan waktu dan suasana. Tapi hingga kini, saya tahu hal ini tidak berlaku untuk keluarga yang satu ini. Perjalanan hidup selama bertahun-tahun membuktikan keteguhan dan kekukuhan sikap
mereka yang tetap sama. Baik tulang, nantulang, kak iren, bang niko, dan naomi semuanya berperangai baik dan sama-sama menaruh perhatian kepada keluarga kami. Kata mama, Tulang dan Nantulang yang menemani mama saat melahirkan di rumah sakit. Mereka ada saat saya dan abang baru lahir. Kak Iren yang sering membantu dan memberi nasihat. Bang Niko yang sering membantu dalam membuat pr. Atau Naomi yang sering meminjamkan buku bacaan atau komik. Mereka semua taat bergereja di HKBP Pondok Bambu. Tulang memiliki latar belakang sebagai insinyur dan bekerja di PLN. Nantulang tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga. Kak Iren sudah menamatkan kuliahnya di FKM UI. Bang Niko tengah berada di Singapura, untuk studi teknik. Sedangkan Naomi masih bersekolah di SMA. Mereka semuanya sukses di pekerjaannya masing-masing. Saya bisa melihat bahwa orang yang melakukan hal baik dan benar, pasti akan diberkati Tuhan dalam segala hal di hidupnya. Itu sudah nyata dalam kehidupan keluarga mereka.
Banyak hal baru yang mereka kenalkan kepada saya dan abang. Misalnya saja: memberikan sepeda, membolehkan bermain PS, mengenalkan komputer, mengantar kami ke sekolah, mengijinkan kami menginap, dan masih banyak hal lagi.
Cerita ini belum usai, karena saya masih terus akan mengingat dan merangkum semua kebaikan yang pernah keluarga Tulang Iren berikan.
Inilah cerita “Untukmu Sahabatku” bagian kedua, semuanya saya berikan kepada Keluarga Tulang Iren, satu keluarga yang kebaikannya tetap bertahan selamanya.