Bagaimana Aku Bisa Pulih (Setelah Putus Cinta)?
Sebelumnya, tulisan ini sudah pernah saya sampaikan kepada dua orang sahabat wanita saya. Masalah keduanya sama: putus cinta. Nasehat yang saya berikan rasanya cukup diterima dan hasilnya baik bagi mereka. Memang mereka belum pulih sempurna dari rasa sakit hati. Namun, saya percaya, perlahan-lahan mereka dapat pulih. Nasehat ini saya tuliskan kembali dengan harapan dapat berguna bagi lebih banyak orang yang mengalami hal yang sama dengan kedua sahabat saya: putus cinta.
“Kami sudah berpacaran lebih dari setahun. Ikatan emosi kami pun sudah kuat. Hampir setiap hari, dia menyatakan perhatiannya, mengirimi SMS kata-kata cinta dan penyemangat. Tahu-tahu dia menjauh.. Hubungan kami mulai renggang. Aku jadi bingung dan panik. Aku sedih dan kecewa berat. Apa sih salahku?”
Mengapa menyakitkan?
Kalau kamu ada dalam kondisi di atas, kamu akan bertanya, “Sanggupkah aku bangkit lagi?” Putus cinta bisa jadi salah satu pengalaman paling susah dilupakan. Bahkan kadang ada yang memilih untuk mati daripada merasakan putus cinta. Kamu juga mungkin mengalaminya.
Berikut ini ada beberapa tahapan kesedihan yang kamu dialami:
Menyangkal, “Ini gak mungkin! Satu atau dua hari lagi aku yakin dia bakal berubah pikiran.”
Marah, “Tega banget dia! Kenapa dia sampai melakukan ini padaku? Apa sih salahku?”
Depresi, “Aku memang tidak pantas disayangi. Enggak bakal ada orang yang mencintai aku lagi.”
Menerima, “Aku akan baik saja. Memang menyakitkan, tetapi sekarang sudah mendingan. Hidup memang harus terus berjalan bukan?”
Suatu saat nanti kamu akan sampai di tahapan kesedihan yang terakhir: tahapan menerima. Memang butuh waktu–salah satu hal yang dibutuhkan wanita untuk dapat pulih dari putus cinta. Satu hal lagi adalah sikap. Putus cinta itu ibarat luka gores. Luka itu nantinya pasti akan sembuh, namun sampai kini rasa sakitnya masih ada. Kamu perlu menghentikan keluarnya darah dan mencegah infeksi karena menyimpan luka itu tanpa melakukan apapun.
Sikap yang harus kamu lakukan adalah:
- Jangan memendam kesedihanmu. Kamu boleh menangis dan meluapkan emosimu. Jangan berlagak sok kuat dan sok tabah karena itu sama sekali tidak membantu.
- Menjaga kesehatan.
- Sibukkan dirimu, coba lakukan hobi dan kegiatanmu. Di saat ini sebenarnya kamu malah tidak boleh menyendiri.
- Terakhir, ungkapkan perasaanmu kepada Allah di dalam doa. Aku yakin pasti tidak mudah.Kamu mungkin sempat beranggapan Allah jahat dan tidak ingin kamu bahagia. Dia tahu yang terbaik dalam hidupmu, masalahnya terletak pada ketidakmampuan kita untuk mengerti semua rencana Allah.