Masa Penantian Bersama Tuhan
Indahnya masa penantian ini, bukan karena apa yang kita capai atau peroleh, bukan tapi bersama siapa kita mencapainya. Kita berhasil memperoleh pasangan yang sesuai kriteria kita adalah bonus dari sebuah hal yang jauh lebih utama: kita boleh tetap berjalan bersama dengan Tuhan. Pandangan seperti inilah yang membuat kita siap apapun yang akan terjadi di masa penantian: saat kita mendapat yang kita inginkan, kita bersyukur Tuhan yang telah menolong kita, dan sekalipun kita belum mendapatkannya atau masih menunggu, kita juga tetap bersyukur karena mengingat bahwa Tuhan mengasihi kita dan ada bersama kita. Yesus mengingatkan murid-muridnya, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (Luk 9:25), “…sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5)
Kesuksesan bukanlah saat kita mendapatkan apa yang kita inginkan atau cita-citakan. Kesuksesan adalah saat kita tahu bahwa semua langkah, pilihan, dan tindakan yang kita ambil–kita ambil bersama-sama dengan Tuhan. Sebaliknya, kegagalan adalah ketika kita hidup tanpa Tuhan. Meskipun kita mencapai segala sesuatu yang kita inginkan, tetapi jika Tuhan tidak ada di dalamnya, semuanya hanya sia-sia belaka.
Masa Penantian Bersama Tuhan
Relasi dengan Tuhan seharusnya menjadi prioritas penting dalam masa penantian. Hal ini diwujudkan dalam kerinduan untuk taat kepada kehendakNya. Melalui membaca dan merenungkan Firman-Nya setiap hari, doa, dan mengikuti persekutuan orang percaya, kita ditolong untuk memahami kehendakNya dalam kehidupan kita. Penting sekali bagi kita untuk tidak mengabaikan hal-hal ini. Kita juga dapat beroleh penguatan-penguatan dari persekutuan kita dengan Tuhan dan kebenaran Firman-Nya untuk tiddak dikuasai iblis.
Permohonan Musa kepada Tuhan di Keluaran 33 ini, perlu kita teladani dalam hidup sebagai seorang pemuda-remaja Kristen. Doa Musa ini seharusnya menjadi permohonan kita juga senantiasa. Masa-masa menuju kedewasaaan adalah masa yang penuh dengan kesempatan mengaktualisasi diri dan juga masa peng”kristalan”an nilai-nilai hidup. Jangan kita sia-siakan hidup kita hanya dengan pikiran dan perasaan galau, gundah, bingung, apapun itu. Kejar cita-cita dan latihlah bakat dan talenta yang sudah Tuhan berikan. Masa-masa penantian untuk memperoleh pacar yang baik, ramah, sayang dan perhatian memang masa yang penting, namun marilah kembali mengingat prinsip penting yang kita pelajari dari bagian ini, masa penantian akan menjadi masa yang indah saat kita bersama Tuhan.
Saya akan menutup tulisan mengenai masa penantian ini dengan salah satu lagu favorit saya selama persekutuan Perkantas di Bandung.
Indahnya hidup ini, bersamaMu Tuhan
Matahariku, benteng hidupku, harapan di kalbu
Tiada lagi bimbang ragu, s‘lama Kau dekatku
BersamaMu Tuhan, indahnya hidup ini
Indahnya hidup ini, bersamaMu Tuhan
Melebihi segala yang di dunia, Tuhan yang ku puja
Walau temaram dunia, sinarMu t‘rus bercahaya
BersamaMu Tuhan, indahnya hidup ini
Bersama Tuhan ku ayunkan langkah-langkah pasti
Bersama Tuhan ku jalin nada-nada kasih
Melewati gunung dan lembah,
Tangan yang perkasa menjaga
Semakin dekat aku padaNya,
Semakin kurasakan kasihNya
Semakin nyata ku milikNya secara pribadi
Sumber Gambar : www.crossconnection.net