Pasangan Hidup dan Panggilan Hidup
Pengalaman hidup mengajarkan saya bahwa hal pasangan hidup itu tidak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu menjadi bagian dari sesuatu gambar yang lebih besar yaitu panggilan hidup kita. Pasangan hidup dan panggilan hidup itu biasanya datang bersamaan dalam satu paket, meskipun ini bukan pakem yang selalu terjadi. Ada kalanya, dari pasangan hidup, kita menemukan panggilan hidup kita yang sebenarnya. Kita tidak bisa secara khusus hanya mencari pasangan hidupnya saja, namun kita harus mencari gambar besarnya.
Saat kita menemukan panggilan hidup, kemungkinan besar tidak lama kemudian kita akan menemukan pasangan hidup kita. Seperti seorang prajurit mengambil senjata yang sesuai setelah ia mengetahui medan pertempuran yang akan ia hadapi, begitu juga kita mendapatkan pasangan hidup yang sepadan yang dapat menopang kita untuk mencapai medan pertempuran yang akan kita masuki. Jadi pasangan hidup itu tidak pernah tentang bicara soal ya dan tidak. Pasangan hidup lebih berbicara mengenai apa yang menjadi panggilan hidup kita, dan orang seperti apa yang perlu berada di sampingmu.
Mengenai bagaimana cara Tuhan berbicara, itu adalah misteri yang setiap dari kita harus temukan sendiri-sendiri. Jangan samakan dengan pengalaman atau kisah teman dan orang lain. “Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur” Ayub 33:14-15.
Saya mengenal pasangan hidup saya dari seorang adik kelas. Ada juga yang baru menyadari pasangan hidupnya yang ternayta adalah teman masa SMA-nya. Ada juga teman saya yang mengetahui pasangan hidupnya melalui mimpi orangtuanya dan mentor rohaninya. Ada lagi kenalan yang Tuhan minta dia menikahi seorang perempuan yang sama sekali tidak dicintainya. Yang bisa kita lihat di adalah, jangan fokus pada (calon) pasangan hidupnya apakah cewek ini atau cowok itu, melainkan fokus mencari gambar besar panggilan hidupnya. Things never happen twice the same way. Carilah Tuhan sedemikian rupa sampai semua konsep-konsep berpikir kita sama sekali hilang dan yang tersisa hanya kepercayaan yang sepenuhnya pada apapun yang Ia akan tunjukkan. Tuhan bisa membuat suara-Nya sejelas dentingan gelas asalkan pikiran anda tidak penuh dengan suara-suara berisik.
Apa Tuhan selalu mengkonfirmasi? Sejauh pengalaman saya selama ini, ada kalau ada suatu titik kita tidak yakin dan kita tanya pada-Nya, maka Tuhan akan memperjelas. Tapi kalau Tuhan sudah berkali-kali bicara dan kita-nya yang nggak nangkap-nangkap, itu masalah yang lain lagi. Itu artinya kualitas dari hubungan dan keintiman kita dengan Tuhan perlu ditingkatkan terlebih dahulu sebelum bisa tercapai komunikasi dua arah yang jelas.
Apakah ada kehendak bebas (free will) dalam memilih pasangan hidup kita? Ya jelas! Free will atau kehendak bebas itu ada. Lantas, apakah free-will itu salah? Tidak. Kita bebas memilih sendiri pasangan hidup, mau pilihan kita sendiri, atau pilihan Tuhan, asalkan kita siap menanggung apa pun konsekuensi yang timbul dari keputusan kita. Artinya kita harus berpikir masak-masak sebelum memutuskan, tidak heran, saya selalu mengingatkan adik-adik kelas untuk berdiskusi dengan orang yang dia percaya sebelum mengatakan “ya” atau “tidak” saat ada seseorang yang menyatakan perasaannya.
So, mari kita yakinkan diri kita tentang apakah tujuan hidup kita? Sambil ijinkan Tuhan membentuk hati dan karakter kita sesuai dengan kehendak-Nya. Tetap peka, maka Tuhan akan menunjukkan pasangan hidup yang baik bagi kita masing-masing.