Terima Kasih Sudah Memilihku
Awal Maret kemarin, hari sabtu sebelum saya berangkat ke Papua, Bertha dan saya pergi ke Restoran Jimbaran yang ada di Ancol. Sudah cukup lama sebenarnya kami merencanakannya, tapi baru ada kesempatan hari sabtu kemarin. Menikmati suasana tepian pantai Jakarta dari sisi lain memang jadi pengalaman yang tidak terlupakan, apalagi bisa bersama-sama dengan Bertha. Walaupun cuaca sore itu sempat mendung dan hampir hujan, namun ternyata Tuhan begitu baik. Mendung perlahan-lahan hilang, dan kami bisa menikmati pemandangan senja yang sangat indah. Sepanjang sore itu kami membicarakan banyak hal mulai dari pekerjaan hingga rencana ke depannya. Dari yang super serius sampai yang hal-hal lucu yang teringat saat bernostalgia sangat mengingat kembali hubungan kami selama ini.
Hari ini juga menjadi penanda setahun (hampir setahun) setelah saya melamar dia tanggal 17 Maret 2018. Meja kami yang kebetulan nomornya 17 jadi pengingat milestone hubungan kami. Awalnya sih gak kepikiran untuk merayakan hari lamaran (hanya ingin mengajak jalan-jalan dengan suasana yang berbeda saja). Namun, saat memesan makanan, dan mendapat nomor 17, kami jadi teingat momen hampir setahun yang lalu.
Today marks exactly a year since He proposed and nervously asked me “Will you marry me?” 😊
Hhhh, with all my heart I said YES.
Thank you for making me the happiest girl in the world by letting me love you forever.
Thank you for coming into my life. You are the best of me and I am the lucky one.
Happy Propose Day my love… ❤️
Hari ini menandai satu tahun berlalu saat dia dengan gugupnya berkata, “Maukah kamu menikah denganku?” 😊
Hhhh, dengan sepenuh hatiku, aku berkata IYA.
Terima kasih sudah membuat saya menjadi gadis paling bahagia di dunia dengan mengijinkanku mencintaimu selamanya.
Terima kasih sudah datang ke dalam hidupku. Kamu adalah bagian terbaik dariku, dan aku sangat beruntung.
Selamat hari lamaran, cintaku
Terima kasih sudah memilihku sayang. Ada banyak kenangan manis, kebaikan dan kasih yang aku rasakan sejak pertama kita bertemu, pacaran, hingga di tahapan hari ini. Tuhan yang terus memberkati hubungan kita. Aku sayang kamu.
Sebagai penutup, saya mau mengajak teman-teman pembaca untuk merenung sejenak. Kita tidak pernah tahu apakah pasangan kita sekarang ini benar-benar adalah jodoh kita yang paling pas. Apakah dia benar-benar adalah “my true love” atau “cinta sejati saya”?
Bagi saya mudah, kalau teman-teman merasa selalu ingin membuatnya bahagia, kalau teman-teman bisa mensyukuri kekurangannya dan ingin memperlengkapinya menjadi manusia yang lebih baik, dan kalau teman-teman merasakan kasih Tuhan melalui kehadiran dia, itulah cinta sejati. That’s the meaning of the true love. Mencintai adalah tindakan aktif. Kita tidak benar-benar menemukan cinta sejati, kita harus mengupayakannya. Terima kasih sayang!