Mengapa 33 Renungan
If you look this blog carefully, you will find some interesting facts. That every month, thirty-three (33) articles are always written. Then a new question arises, why 33? This is the story behind the numbers 33.Thirty-three is not a sacred number and it has no special meaning. We both, Daniel and Nugroho agreed to write articles with a fixed amount in a month. We decided that every day we should write at least one article, and it means there should be 28/29/30/31 articles each month. The amount varies, yeah. For a uniform amount, we decided to write 33 articles a month.But the question hasn’t been answered yet, why 33? The answer is Thirty-three is a special number in Bible. 33 shows the life of Jesus Christ in this world. 33 years serving the God, Jesus taught, maked miracles, He died on the rough cross. 33 was chosen to remind us of the amazing love, justice, and power of God.For thirty three years in the world, Jesus Christ gived water for people He loved. At the last moment of His life, man gave Him sour wine. For thirty three years of life in the world, Jesus Christ gives hope to people. People disappoint him. For thirty three years of life in the world, never a day went live in ease or comfortably way. Jesus Christ is the poorest man who ever lived on earth. He said, “Foxes have dens and birds have nests, but the Son of Man has no place to lay his head.” (Luke 9:58). He had ever cried, but the Bible does not say He laughed. The Bible writes that Jesus Christ cried for three times, and none of His cry is for Himself.
He is powerful and awesome God. Thirty-five times he maked miracles, and no one miracle he did for himself. This is Jesus Christ.
33 just remind us again of the love and sacrifice of Jesus Christ for me, you, and we all.
Ad Majorem Dei Gloriam
The Glory of God
******
Mengapa 33?
Jika para pembaca melihat blog OurStoryInGod ini dengan seksama, pembaca pasti akan menemukan suatu fakta menarik. Bahwa setiap bulannya, selalu ada tiga puluh tiga (33) artikel yang dituliskan. Lalu muncul pertanyaan baru, mengapa 33? Inilah sedikit cerita di balik angka 33.
Tiga puluh tiga bukanlah angka keramat tertentu dan sama sekali tidak mempunyai arti. Kami berdua, Daniel Christian dan Nugroho Christian memang sepakat dan berdisiplin untuk menuliskan artikel dengan jumlah yang tetap dalam sebulan. Dahulu diputuskan bahwa setiap hari harus menulis minimal satu artikel, yang berarti harus ada 28/29/30/31 artikel setiap bulannya. Jumlahnya berbeda-beda ya. Untuk menyeragamkan jumlahnya diputuskanlah untuk menulis 33 artikel tiap bulan.
Tapi pertanyaannya belum terjawab, mengapa 33? Tiga puluh tiga adalah angka khusus dalam Alkitab. 33 menunjukkan umur Yesus Kristus dalam dunia ini. 33 tahun Tuhan Yesus mengabdi dengan mengajar, melakukan mujizat, hingga akhir hidupnya Ia mati di kayu salib yang kasar. 33 dipilih untuk mengingatkan kita akan besarnya kasih Allah, keadilan Allah, dan kekuatan Allah.
Selama tiga puluh tiga tahun di dalam dunia, Yesus Kristus memberikan air hidup kepada manusia. Pada saat terakhir hidup-Nya, manusia memberikan anggur asam kepada-Nya. Selama tiga puluh tiga tahun hidup di dunia, Yesus Kristus memberikan pengharapan kepada manusia. Manusia mengecewakan Dia. Selama tiga puluh tiga tahun hidup di dunia, tak pernah sehari pun Dia hidup enak atau nyaman. Yesus Kristus adalah manusia paling miskin yang pernah hidup di bawah kolong langit. Dia mengatakan, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Lukas 9:58). Dia pernah menangis, tetapi Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Dia tertawa. Alkitab mencatat tiga kali Yesus Kristus menangis, dan tidak ada satu pun dari tangisan-Nya yang ditujukan bagi diri-Nya sendiri. Dialah Allah yang berkuasa. Dialah Allah yang melakukan mujizat dengan kuasa-Nya. Tiga puluh lima kali Dia melakukan mujizat, dan tidak ada satu mujizat yang dilakukan-Nya bagi diri sendiri. Inilah Yesus Kristus.
33 hanya mengingatkan kita kembali akan kasih dan pengorbanan yang dilakukan Yesus Kristus bagi saya, Anda, dan kita semua.
Ad Maiorem Dei Gloriam
Demi Semakin Bertambahnya Kemuliaan Allah