Apa itu Pelayanan Siswa?
Pelayanan Siswa
Pelayanan siswa adalah pelayanan kristiani yang melayani siswa-siswi yang masih duduk di bangku SMA dan SMK atau masih dalam usia remaja dengan tujuan untuk membina mereka supaya bertumbuh menjadi serupa seperti Kristus. Disebutkan pelayanan siswa karena memang target atau objek utama dari pelayanan ini adalah para siswa, khususnya SMA dan SMK.
Secara psikologis, anak SMA dan SMK sudah lebih siap dalam menjalani kehidupan ini, ketimbang adik-adiknya yang masih duduk di bangku SD atau SMP. Lebih siap di sini berarti mereka sudah terbayang ingin menjadi seperti apa, semisal: mimpi atau cita-cita yang diinginkan, ingin menjadi orang semacam apa nanti di masa depan, atau apa yang bisa aku lakukan kepada keluarga atau teman-temanku. Dapat juga dikatakan, mereka berada di dalam kondisi strategis dalam menentukan identitas hidup mereka. Ini penting. Mengapa? Karena ketidakhadiran Kristus dan dukungan rohani di titik ini mungkin akan berakibat fatal kepada masa depannya nanti. Mungkin saja mereka akan terjerumus pada kebiasaan-kebiasaan buruk, pergaulan yang buruk, yang kelak akan merusak hidup mereka sendiri. Sebaliknya, mereka yang berhasil menemukan identitas diri yang terbaik dan juga mampu melibatkan Tuhan di dalam hidupnya akan menjadi orang-orang unggulan yang siap menyongsong masa depan.
Urgensi Pelayanan Siswa
Masa-masa kritis pencarian identitas disadari merupakan sebuah masalah klasik yang sering diabaikan oleh orangtua dan guru. Padahal tidak dapat dipungkiri, saat-saat seperti inilah hidup mereka ditentukan. Apakah mereka mau belajar dan mau dibentuk? Atau tetap berkeras hati dan menjadi sesuka hatinya? Jelaslah di sini diperlukan orang-orang yang hadir dan memberikan support atau dukungan kepada mereka, membantu mereka berjalan mengarah kepada sebuah keharusan yaitu mengikut Kristus. Lebih dari itu, dukungan ini diberikan selayaknya teman atau mungkin sahabat yang menginginkan yang terbaik bagi mereka.
Saya percaya pelayanan siswa bukanlah suatu hal yang mustahil. Para guru dan orangtua sudah mulai menyadari hal ini. Gereja pun begitu. Sudah semakin banyak kelompok-kelompok pendalaman Alkitab yang diadakan di gereja atau di sekolah-sekolah untuk lebih menjangkau dan menjawab semua kebingungan para siswa. Sebuah tempat yang layak dan pantas bagi mereka, untuk didengarkan semua keluh kesahnya, ketimbang disuruh untuk melakukan ini dan itu seperti dekade-dekade lampau.
Kehadiran orangtua, guru, dan gereja tentunya menjadi nafas segar dari pelayanan siswa ini. Namun, pelayanan siswa ini tetaplah memiliki ujung tombak terbaik yang dapat menjangkau hati setiap mereka, yaitu para kakak kelas atau para alumni yang tetap mau berkunjung dan memberikan teladan dan pengajaran kepada adik-adik mereka. Teladan dan contoh dari kisah atau pengalaman yang dibagikan oleh para alumni terasa akan lebih mengena di dalam hati siswa, khususnya untuk tetap bersemangat dan mengejar mimpi atau cita-cita mereka. Namun, tetap yang paling utama di dalam pelayanan siswa adalah kasih Kristus dan kabar sukacita yang diberikan kepada para siswa. Begitu pula penanaman kebiasaan-kebiasaan baik, seperti: bersaat teduh, berdoa, dan membaca firman. Dengan begitu, selepas masa-masa sebagai siswa, entah lanjut sebagai mahasiswa atau langsung terjun di dunia kerja, mereka telah memiliki cukup dasar kerohanian yang baik.