Arti Kata Penginjilan
Apa arti kata penginjilan? Penginjilan dalam bahasa Inggris disebut sebagai Evangelism. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yakni Evangelion yang kurang lebih berarti “memberitakan evangel=kabar baik” atau “memberitakan kabar baik.” Penginjilan adalah memberitakan kabar baik.Namun, pertanyaan kembali muncul, kepada siapa kabar baik ini kita beritakan?
Setidaknya ada tiga orang yang harus kita sampaikan berita baik, yakni:
- Orang yang sedang menderita sakit, baik secara fisik atau jasmani, mental, dan rohani. bagi orang yang menderita sakit, obat mujarab merupakan kabar baik.
- Orang yang sedang kehausan dan kelaparan. Makanan dan minuman merupakan kabar baik yang dirindukan.
- Orang yang sedang tersesat dan bingung menentukan pilihan. Petunjuk jalan dan nasehat merupakan kabar baik bagi mereka.
Alkitab berkata bahwa manusia diciptakan Tuhan segambar dengan-Nya (Kejadian 1:26) sehingga ia tetap mempunyai sisi baik walaupun sudah jatuh ke dalam dosa. Manusia mampu melakukan perbuatan baik karena ia memiliki sifat dan gambar Allah. Tidak bisa dipungkiri, hal ini sering tampak dalam orang yang belum percaya atau mengenal Yesus Kristus secara pribadi.
Banyak di antara orang yang belum mengenal Allah terlibat dalam berbagai macam kegiatan sosial yang sangat berguna bagi orang lain. Perbuatan baik semacam ini memang merupakan sesuatu yang menyenangkan Tuhan, namun itu bukan tujuan utama Allah. Kebutuhan utama manusia bukanlah yang bersifat jasmani dan sementara, tetapi keselamatan hidup yang bersifat kekal dan abadi.
Orang Kristen harus berfungsi sebagai “garam dan terang dunia” seperti yang dikatakan Yesus dalam kitabĀ Matius 5:13-16. Bahkan menjelang kenaikan-Nya ke surga, Yesus memberikan tugas dan tanggung jawab kepada kita, “menjadikan semua bangsa murid-Ku, dan membaptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus.” Itu adalah tugas dan tanggung jawab semua orang yang sudah menerima anugerah keselamatan.
Orang Kristen yang dipenuhi Roh Kudus, dan dimotivasi oleh kasih Kristus harus memiliki kepekaan yang lebih kepada orang lain. Apabila kita tidak memiliki pikiran dan hati Allah yang penuh kasih kepada sesama manusia, bagaimana kita bisa menjalankan amanat Allah?