Bukan Kebetulan
Selamat datang, adik-adik 2011! Selamat bersekutu bersama dalam PMK ITB! Sungguh suatu kebahagiaan dalam diri saya pribadi bisa mengenal 2011 dalam suatu keluarga Ilahi, keluarga Kerajaan Sorga, keluarga Yesus Kristus. Kalau sekarang adik-adik bisa mengikuti Ibadah Jumatan perdana ini, bersyukurlah! Sekali lagi, bersyukurlah! Ini bukan kebetulan. Ingat, ini bukan kebetulan semata.
Bukan Kebetulan Masuk PMK ITB
Disadari atau tidak—rencana Tuhan Yesus amat indah yang dinyatakan melalui diri kalian masing-masing. Bukan kebetulan ketika kalian diterima di ITB—institut terbaik bangsa. Bukan kebetulan saat kalian beragama Kristen dan mengenal PMK di acara PRO-KM minggu lalu. Bukan kebetulan juga ketika kalian bertemu dengan teman-teman seiman dan juga para mentor. Dan yang paling utama, bukan kebetulan ketika kalian sekarang duduk di ruangan ini dan sudah diterima di dalam keluarga baru—keluarga Kristus, keluarga PMK ITB. Ini sebuah rencana—rencana yang sudah disiapkan Allah bahkan sebelum kalian dilahirkan.
Tuhan Yesus—yang Empunya rencana itu—menginginkan kalian melakukan sesuatu bagi kampus ini. Muncul pertanyaan: melakukan apa bang? Tuhan Yesus ingin kalian menjadi garam dan terang bagi ITB. Ia ingin kalian memiliki dampak baik bagi kampus ini. Ia ingin supaya rencana yang sudah Ia susun tidak menjadi sia-sia belaka. Ada banyak wadah di mana kalian dapat menjadi garam dan terang bagi ITB, melalui KM, melalui unit, melalui himpunan (nanti), atau bahkan melalui pelayanan di Gereja atau di PMK sendiri. Jelas ini bukan hal yang mudah, ada banyak kesibukan dan tantangan. Ada banyak orang mencibir bahkan menjauhi. Tetapi yakinlah, Allah yang sudah merencanakan kehidupan kalian sampai hari ini adalah Allah yang sama yang akan menyertai dan memampukan kalian. Selamat datang, adik-adik 2011 di dalam keluarga barumu! Selamat bersekutu bersama! Kita akan berusaha dan berjuang bersama menjadi garam dan terang bagi ITB karena keberadaan kita detik ini bukan suatu kebetulan. Bukan..bukan kebetulan.
Kucinta k’luarga Tuhan, terjalin mesra sekali
Semua saling mengasihi, betapa s’nang ku menjadi
K’luarganya Tuhan (dc)